Pembayaran berbagai tagihan dan pengisian pulsa telekomunikasi masih menyediakan ruang luas bagi para penyedia layanan pembayaran dengan besarnya jumlah masyarakat di Indonesia. Karena itulah, penyedia layanan pembayaran tunai online-to-offline (O2O) EasyPay melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia.
Layanan ini telah beroperasi di Bali sejak 2013 dan mendapat respons positif dengan suntikan dana sebesar US$17 juta (sekitar Rp222 miliar) dari European Funds. CEO dan founder EasyPay Indonesia Erik Batoian mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, yang dimulai dari Jabodetabek.
Lakukan sinergi dengan banyak mitra lisensi uang elektronik
Layanan EasyPay memungkinkan para penggunanya untuk membayar tagihan, seperti listrik, PAM, pulsa telepon, internet, televisi berlangganan, dan lainnya. “Dalam waktu dekat pengguna juga bisa melakukan isi ulang dari uang elektronik milik berbagai bank yang ada di Indonesia,” tutur Erik.
Erik mengatakan bahwa EasyPay optimis bersaing dengan penyedia pembayaran lainnya karena mengandalkan uang tunai untuk bertransaksi, ketimbang kartu debit atau kredit.
“Kami juga telah berdiskusi dengan salah satu penyedia payment gateway terbesar di Indonesia untuk menghadirkan layanan pembayaran untuk berbelanja di e-commerce secara langsung,” tambah Erik. Ia mengaku bahwa EasyPay sudah dalam tahap perundingan untuk bekerja sama dengan penyedia uang elektronik lain, operator telekomunikasi, dan beberapa lembaga negara.
Andalkan kios offline dengan dukungan teknologi 24 jam
Dengan layanan yang dimiliki, EasyPay menargetkan berbagai kalangan pengguna, mulai dari menengah bawah hingga kelas atas. Pada pertengahan 2017 mendatang, EasyPay akan mengaktifkan 4.300 kios pembayaran pada berbagai lokasi di daerah Jabodetabek.
Lokasi yang ditarget merupakan titik strategis, seperti stasiun, terminal,pasar tradisional, pasar swalayan, pusat-pusat bisnis, pusat perbelanjaan dan banyak lagi.
Director of Development Easypay Indonesia Eko Ganar Mardiansyah menambahkan bahwa kios tersebut didukung dengan teknologi yang ramah pengguna, karena memiliki user interface dan user experience multi bahasa. “Mesin ini beroperasi 24 jam sehari selama 7 hari penuh dan didukung dengan staf call center untuk membantu pengguna,” tambah Eko.
Ia menjelaskan bahwa setelah melihat perkembangan di Jabodetabek, EasyPay juga akan merambah Surabaya dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya dalam satu tahun mendatang.
Penyedia layanan pembayaran tagihan O2O pesaing EasyPay adalah Kudo. Namun kini, Kudo telah melebarkan sayap ke lini bisnis di luar pembayaran O2O, yakni memberi peluang bagi pengguna untuk menjadi pengusaha online melalui aplikasi terbaru miliknya.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar