Bekerja di bisnis otomotif selama lima tahun, mulai dari mengurus bengkel, rental mobil, hingga menjadi distributor spare part, membuat Hendy Wijaya tahu banyak hal tentang seluk-beluk dunia tersebut. Menurutnya, ada satu bisnis di dunia otomotif yang kurang tergarap saat ini, yaitu layanan pelacakan kendaraan (tracking).
“Semua jasa tracking yang ada payah semua,” tutur Hendy kepada Tech in Asia Indonesia. Dari situlah ia kemudian mempunyai ide untuk membuat layanan pelacakan kendaraan yang lebih baik.
Ia pun mendiskusikan ide tersebut dengan Hadi Darmanto, teman lamanya yang mempunyai pengalaman lima tahun sebagai developer, serta Ganjar Satyanegara yang telah lama malang melintang di bisnis penelitian karakter konsumen.
Pada bulan April 2014, mereka pun mulai mengembangkan sebuah layanan pelacakan kendaraan yang bernama Trax Center. Saat ini, Hadi berperan sebagai CEO dan CTO dari Trax Center, Hendy sebagai CMO, sedangkan Ganjar sebagai COO.
Menggandeng penjual perangkat GPS yang telah ada
Trax Center sendiri merupakan sebuah aplikasi mobile yang bisa memudahkan kamu untuk melacak lokasi kendaraan, hingga memberi notifikasi ketika mesin kendaraan yang kamu miliki menyala, pintunya terbuka, atau kendaraan tersebut dipacu melebihi batas kecepatan yang semestinya.
Dengan aplikasi mobile yang mereka buat, kamu bahkan bisa menyalakan dan mematikan mesin kendaraan dari jarak jauh. Semua fitur tersebut bisa kamu nikmati dengan membayar biaya bulanan sebesar Rp50 ribu.
Uniknya, Trax Center tidak menyediakan sendiri perangkat tracking yang mereka gunakan. Mereka justru bekerja sama dengan beberapa perusahaan atau bengkel rekanan yang bisa menjual, memasang, serta melakukan perawatan terhadap perangkat tracking tersebut di kendaraan kamu.
“Konsep kami adalah merangkul para penjual perangkat GPS untuk berkolaborasi. Setelah mereka mengetahui manfaat besar yang bisa kami hadirkan, mereka pun meninggalkan aplikasi yang mereka gunakan sebelumnya dan beralih memakai aplikasi kami,” tutur Hadi.
Dengan cara tersebut, Trax Center bisa menjangkau dan memberikan edukasi kepada lebih banyak pengguna untuk ikut memanfaatkan layanan mereka.
Telah melayani 2.200 kendaraan
Menurut Hadi, teknologi pelacakan kendaraan dengan GPS sebenarnya bukanlah hal baru. Sudah banyak pemain dari dalam dan luar negeri yang mencoba masuk ke bisnis tersebut. Ini menunjukkan kalau bisnis ini punya pasar yang besar di tanah air.
Trax Center sendiri hingga saat ini telah digunakan di sekitar 2.200 kendaraan, baik mobil maupun motor. “Mayoritas pengguna kami adalah pemilik kendaraan pribadi,” jelas Hadi.
Untuk melayani ribuan pengguna tersebut, Hadi dan founder lainnya hanya dibantu oleh dua orang karyawan.
Di awal kemunculannya, Hadi mengaku kalau ia sendiri yang mendanai riset dan operasional dari Trax Center. Namun pada bulan Maret 2016 yang lalu, mereka akhirnya mendapat dana segar dari MDI Ventures setelah bergabung dengan inkubator Indigo.
Dan pada bulan Agustus 2016, mereka kembali mendapatkan dana dari angel investor. Sayangnya, mereka belum bisa mengungkap siapa investor tersebut dan besaran uang yang diberikan.
“Dengan dana segar tersebut, kami berharap bisa mendapatkan lima ribu pengguna dalam waktu dekat,” pungkas Hadi.
(Diedit oleh: Septa Mellina; Sumber gambar: DigitalTrends)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar