Menurut cerita, dukun mampu mengirimkan benda-benda langsung dari dukun ke korban.
Menurut cerita juga, dukun mampu membuat penderita sakit hanya dengan menyakiti boneka yang mewakilinya. Inilah santet, voodoo versi Indonesia.
Serabut yang muncul dari kulit penderita penyakit
Morgellons
Menurut cerita juga, dukun mampu membuat penderita sakit hanya dengan menyakiti boneka yang mewakilinya. Inilah santet, voodoo versi Indonesia.
Masyarakat awam mengatakan hal ini adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Tapi benarkah?
Penjelasan yang Telah Ada
Teleportasi
Semenjak Teori Kuantum diterima luas dalam fisika, muncul kesadaran kalau teleportasi adalah sesuatu yang mungkin untuk dilakukan. Tahun 1993, Charles Bennet dari IBM dan rekan ilmuannya mulai merintis usaha untuk menunjukkan teleportasi dapat dilakukan. Teori kuantum memungkinkan fisikawan mengambil satu foton (atau atom) dan mengirim sifat-sifatnya ke foton lain dalam seketika, walaupun foton tersebut ada di sisi lain alam semesta kita. Dan mereka berhasil di akhir tahun 1997. Untuk pertama kali, teleportasi berhasil ditunjukkan.
Pada prinsipnya, hal ini bukanlah mengirim benda aslinya. Tapi mengirim informasi tentang sifat benda tersebut ke pasangannya. Sama seperti di film Star Trek, foton aslinya dihancurkan dan foton pasangannya di tempat lain menunjukkan seluruh sifat-sifat yang sama dengan foton yang sudah dihancurkan tadi.
Seperti yang kita lihat. Teleportasi dalam istilah sains sesungguhnya adalah sebuah proses yang melibatkan teknologi yang sangat canggih, perhitungan matematika yang mendalam dan hanya dapat terjadi pada tingkat kuantum. Seukuran atom. Bayangkan sekarang seorang dukun, dengan peralatan sehari-hari dan pendidikan rendah tapi mampu mengirimkan, bukan foton, bukan atom, tapi jarum, silet, dsb.
Teleportasi yang sesungguhnya bukanlah hal yang mengesankan. Ia tidak dapat dipakai untuk menjelaskan santet. Jadi kemungkinannya hanya ada dua: Ada penjelasan lain atau Santet hanyalah omong kosong saja. Mari kita coba penjelasan lainnya.
Elemen Ether
Penjelasan lebih aneh lagi datang dari klaim adanya elemen ether yang katanya sedang diteliti oleh para fisikawan Jerman. Elemen ether ini akan dijadikan sebagai senjata super paling canggih yang ada. Masalah datang dari definisi elemen ether ini sendiri : anasir non inderawi yang diyakini keberadaannya di alam supranatural. Para fisikawan tidak dapat meneliti sesuatu yang non inderawi apalagi untuk dapat dikelola sebagai senjata. Lebih parah lagi tidak ada yang namanya alam supranatural dalam dunia fisika. Sains meneliti sesuatu yang inderawi, dalam artian dapat dideteksi keberadaannya. Para fisikawan menghabiskan jutaan dollar untuk membangun peralatan super canggih yang mendeteksi keberadaan partikel sub atom, bukannya mengundang para tokoh supernatural untuk mendemonstrasikan kehebatannya. Kenapa? Karena indera manusia terbatas. Karena manusia memiliki kemampuan menipu dirinya sendiri.
Bila dilihat lebih dekat adanya istilah elemen ether ini, tampak kalau keduanya adalah hal yang sama sekali tidak berhubungan. Dalam fisika, elemen ada 118 buah dan terus bertambah. Namanya unsur kimia. Ia dapat diteliti, ia dapat di deteksi. Jadi apakah elemen ether ini mungkin elemen ke-120 atau 154 yang belum lagi ditemukan ilmuan? Masalahnya, semakin tinggi nomer urut elemen, semakin mustahil ia ditemukan di alam. Kenyataannya elemen-elemen terakhir yang ada di tabel susunan berkala unsur-unsur kimia adalah elemen buatan. Mereka di buat di laboratorium super canggih lewat pengeboman atom. Usia mereka sangat singkat dan tidak stabil sama sekali. Mereka radioaktif! Bila anda percaya kalau elemen ether adalah elemen yang ke-120, para fisikawan Amerika dalam perang Dunia kedua cukup menyuruh pesawat mengebom Hiroshima dan Nagasaki dengan sebilah keris dan satu orang dukun.
Istilah ether lebih kacau lagi. Istilah ini dalam fisika terkait dengan zat hipotesis yang diduga mengelilingi bumi dalam orbitnya di Tata Surya. Ether terbukti tidak ada. Dan usaha pembuktian inilah yang membuat teori relativitas khusus Einstein diterima. Ether tidak ada, apalagi elemen ether.
Lebih parah lagi, bila anda lihat beritanya, anda tidak akan temukan para ilmuan tersebut, siapa mereka, dari universitas mana, apa nama konferensinya, dan laporan ilmiahnya. Yang ada adalah nama kota dan tanggal. Ada banyak kejadian di satu kota dalam tanggal tertentu. Itu informasi yang sangat umum. Jangan-jangan bila benar paranormal Indonesia pergi kesana, mereka menghadiri konferensi sosiologi dan antropologi mengenai kenapa orang Indonesia masih percaya yang seperti ini tanpa ada bukti sama sekali.
Energi Negatif
Klaimnya ada disini: Cara Menangkal Santet Dengan Hukum Fisika. Penjelasan ini berusaha membenarkan adanya santet dengan memperkenalkan adanya energi negatif. Energi ini katanya dapat merusak hidup seseorang seperti menyebabkan penyakit, kehancuran rumah tangga dan kematian.
Ini jelas omong kosong. Ada seribu satu cara seseorang bisa terkena penyakit, mengalami kerusakan rumah tangga atau kematian. Penyederhanaan pada satu sumber yaitu energi negatif tentunya terlalu mudah. Seharusnya sejak separuh milenium lalu orang bisa mendeteksi keberadaannya. Tapi tidak toh? Sampai sekarang energi demikian tidak terbukti ada. Bila energi ini ada dan mampu menyebabkan penyakit, bukankah energi ini lebih besar ketimbang energi kecil dalam ranah Kuantum? Ilmuan telah mampu melihat hingga ketingkat atom, kenapa mereka tidak menemukan adanya energi negatif ini? bukankah lebih masuk akal kalau energi ini hanya omong kosong?
Pengklaim mengatakan telah banyak penelitian dilakukan dengan metode yang ilmiah. Tapi mana buktinya? Siapa saja penelitinya, apa judul hasil penelitiannya, mana sumber ilmiahnya? Tidak ada sama sekali.
Diklaim kalau bumi bermuatan negatif, dan dhemit bermuatan negatif, sehingga mereka saling tolak menolak dan karenanya dhemit tidak menyentuh bumi. Tidak ada bukti kalau dhemit atau hantu jenis lainnya ada.
Pengklaim menggunakan istilah-istilah dasar fisika SMP seperti muatan positif negatif seolah ia tahu kalau muatan negatif positif dirumuskan dengan hukum Colomb dsb. Jika memang demikian, maka yang ia maksud muatan positif negatif tidak lain adalah listrik, dan energi negatif yang ia bicarakan adalah energi Listrik. Well, kalau begitu kenapa tidak PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Santet sehingga para dukun bisa menyantet televisi hingga menyala atau menyantet lampu, setrika dan sebagainya. Sang dukun bisa masuk dalam ruangan pembangkit dan membuang semua generator listrik yang ada dan mahal itu. Kumpulkan para tukang santet saja dengan kabel-kabel listrik dimana-mana untuk menyalurkan energi negatif (muatan negatif) nya ke instalasi listrik rumah tangga. Kenapa tidak? Karena energi negatif yang dimaksud pengklaim hanyalah khayalan.
Materialisasi
Penjelasan lain yang sepenuhnya menentang hukum fisika yang kita ketahui adalah mengenai materialisasi. Menurut pengklaim, dukun santet mampu mengubah materi menjadi energi, mengirimkannya ke target, dan mengubah energi tersebut menjadi materi. Hal ini memang mungkin, tapi satu hal, hukum kesetaraan Massa Energi Einstein melarangnya.
E = Mc2
Perang dunia II telah membuktikannya. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima merupakan sebutir materi radioaktif yang diubah menjadi energi. Bila materi dengan massa sebegitu kecil saja bisa menghasilkan energi yang bisa menghancurkan kota besar, apalagi barang-barang yang digunakan dukun santet untuk diubah jadi energi? Kenapa dukun santet tidak hancur bersama seluruh kota tempat tinggalnya saat ia melakukan praktek santetnya?
Andai katakanlah entah bagaimana dukun santet bisa mengubahnya, bagaimana ia mentransfernya? Lewat teleportasi? Dengan peralatan super canggih saja para ilmuan hanya mampu menteleportasi sebutir foton (jauh lebih kecil dari atom) apalagi materi sebesar paku? Oh, saya lupa. Ia sudah di ubah jadi energi. Tapi ini berarti lebih parah lagi. Energi tidak dapat dikirimkan lewat teleportasi. Ia melekat dengan massa. Ingat istilah energi kinetik atau energi potensial gravitasi, semua ada karena adanya massa. Komet yang jatuh dan mengakibatkan dampak jatuhnya meteor, ia membawa energi kinetik. Begitu juga energi potensial gravitasi, energi pegas, energi panas, semua memerlukan massa seperti benda jatuh, pegas atau molekul. Semakin cepat benda bergerak, semakin besar energinya. Tanpa benda, tidak ada energi. Ok.
Tapi anggaplah kali ini sang dukun bisa bagaimana dengan proses materialisasi? Mengubah kembali energi menjadi massa? Well, anda bisa memakai pemercepat partikel seperti di Large Hadron Collider. Disini partikel-partikel ditumbukkan dan sebagian energi yang terlepas dapat menjadi partikel kembali. Apakah sang dukun dari desa yang minim informasi bisa melakukan itu? Saya tidak percaya.
Manusia Kawat
Lalu bagaimana dengan manusia kawat di Kalimantan Timur tersebut? Dalam berita ditunjukkan kalau ia menumbuhkan kawat di tubuhnya dan sepertinya karena santet.
Kawat di perut Noorsyaidah
Mari kita dahulukan hal yang paling mungkin. Bagaimana kalau sang ibu tersebut menusukkan sendiri kawat-kawat itu baik secara sadar atau dalam pengaruh obat bius. Atau orang lain secara diam-diam membiusnya dan menusukkan kawat-kawat tersebut seolah membuat tindik atau tatoo?
Bila anda analisa video dari Liputan6 yang menampilkan cetakan CY scan perut (abdominal) dan citra sinar X perut, tampak mereka menggunakan IV contast dalam CT scan sehingga ginjalnya dapat terlihat dengan jelas. Apa yang tidak terlihat bila kita kurang teliti adalah intrusi kedalam rongga perut oleh kawat tersebut. Ia hanya muncul di permukaan perut. Dalam citra sinar X perut anda bisa melihat beberapa potongan logam melengkung yang menumpuk di daerah perut. Coba anda pikir, dimana daerah tubuh anda yang paling mudah dijangkau dan kulitnya cukup luas?
Yap, kulit perut itu keras dan menusukkan kawat tajam menembusnya memerlukan tambahan satu tangan untuk memegang lipatan kulit dan tangan lain menusukkannya. Berdasarkan bukti video Liputan6, tampak lebih masuk akal kalau sang ibu sengaja menusuk perutnya sendiri dengan kawat.
Tapi beberapa dokter telah memeriksanya. Bagaimana mungkin ini tipuan. Orang pintar sekalipun bisa ditipu asal ada yang mau menipunya dan orang yang menipunya cukup lihai.
Okelah, anggap saja berita tersebut benar. Bila sang wanita tidak membohongi wartawan dengan menusukkan sendiri kawat tersebut di tubuhnya, maka yang kita miliki adalah sebuah kasus penyakit, bukannya sebuah kasus santet. Ada beberapa kemungkinan kombinasi penyakit yang bisa mungkin terjadi.
Penyakit morgellon
Morgellons
Penyakit morgellon adalah penyakit jaringan yang ditandai dengan kemunculan serat-serat dari tubuh. Penyakit morgellon di cirikan oleh kemunculan serabut atau filamen aneh yang tumbuh pada atau dibawah kulit. Penyakit ini sudah dilaporkan sejak abad ke-17 oleh dokter Thomas Browne. Sejak itu tidak ada lagi kasus dilaporkan, hingga tahun 2002 dimana seorang anak dengan gangguan kulit dilaporkan menderitanya.
Penyakit ini sebenarnya masih berupa kontroversi, terutama pada penyebabnya, apakah kejiwaan ataukah masalah biologis. New Scientist bahkan menjadikannya salah satu dari 13 misteri sains modern.
Bacaan lanjut tentang Penyakit Morgellon
Bacaan lanjut tentang Penyakit Morgellon
Morgellons Disease: The Itch that Won’t be Scratched New Scientist, 15 September 2007, p 46).
New Scientist. 13 more things: morgellons disease
Lembaga Riset Penelitian Morgellons. www.morgellons.org
Wikipedia. 2010. Morgellons disease
Indonesia bukanlah negara maju yang sanitasinya terjaga, kode kesehatan terpelihara dan sterilitas dari penyakit-penyakit. Indonesia negara yang tidak sebersih negara maju. Jadi wajar kalau berbagai penyakit aneh mudah ditemukan di negara kita.
Delusional Parasitosis
Ini sebuah penyakit kejiwaan. Penderita merasa kalau dirinya dijangkiti parasit yang memakan dirinya. Karena ia berusaha menghilangkan penyakit tersebut. Parasit itu sendiri tidak ada atau pernah ada tapi sudah lenyap. Namun karena kepercayaan mistik seperti percaya kalau dirinya di santet, bisa saja sang ibu menusukkan kawat tersebut agar sang kuman di dalam perutnya mati.
Penyakit Genetik jenis Baru
Bila memang benar seluruh beritanya, tampaknya logam dari aliran darah sang ibu tersarikan dan memadat kemudian membentuk rantai yang diperkuat oleh pertumbuhan rambut yang tebal di perut. Penguatan ini dapat berasal dari penyakit morgellon. Seharusnya hal ini dapat dibuktikan lewat analisa komposisi kawat. Selain itu, kawatnya pasti mirip rambut dimana terdapat akar di bagian bawah kulit seperti akar rambut biasa. Penyebab utamanya mungkin terletak pada DNA sang ibu.
Bila tidak ada komponen rambut, maka bisa jadi plasma sel yang mengering dan memperkuat rantai logam. Penguatan lebih lanjut bisa disebabkan oleh terpaparnya ibu dengan listrik atau benda bermuatan listrik.
Dengan kata lain, biokimia tubuh sang ibu yang berakar dari gen atau radiasi dapat menyebabkan fenomena tumbuhnya kawat di tubuh sang ibu. Tidak perlulah melibatkan santet yang melanggar hukum fisika dasar yang sudah kita belajar sejak SMP.
Kasus lain
Apakah mungkin orang memasukkan kawat ke tubuhnya atau orang memiliki paku, kawat, silet dan sebagainya di dalam tubuhnya. Bisa saja. Ada beberapa kasus yang bisa mengubah sudut pandang anda tentang santet.
Rambut
Tahun 2007, seorang wanita di Rumah Sakit Universitas Rush melaporkan perutnya sakit dan memuntahkan 20 kilogram rambut dari perutnya. Bayangkan, 20 kilogram rambut. Sang wanita menderita trichophagia yaitu penyakit kejiwaan senang memakan rambut sendiri. Anda mungkin sering menggigit kuku anda sendiri dan tanpa sadar kuku tersebut tertelan. Begitu juga penderita trichophagia. Rambut ini menumpuk di lambung. Lebih parah lagi, ia dapat turun ke usus. Istilahnya sindrom Rapunzel.
Cacing Otak
Rosemary Alvarez khawatir terkena tumor otak karena merasa sering pusing dan kaku. Rumah Sakit Arizona memeriksa otaknya, bukannya tumor yang mereka temukan, tapi cacing. Seekor cacing pita melilit otaknya. Biasanya cacing pita memilih tinggal di perut, tapi dalam kasus Alvarez sang cacing malah tinggal di otak. Cara yang paling mudah agar cacing pita bisa masuk ke otak manusia adalah dengan memakan kotoran manusia (yang ada di toilet itu) yang mengandung telur cacing pita. Diagnosa lebih lanjut mengungkapkan kalau Alvarez tampaknya mengkonsumsi makanan yang tercemar telur cacing, mungkin daging yang bercampur kotoran atau dipegang orang yang sebelumnya memegang kotoran lalu dimasak namun tidak matang.
Peralatan Bedah
Sebuah studi di Inggris membeberkan kalau dalam satu tahun ada total 722 benda yang tertinggal di dalam tubuh manusia akibat pembedahan yang tidak hati-hati. Mengingat pembedahan bukanlah hal yang mudah, lama dan membutuhkan konsentrasi tinggi, tidak heran begitu pembedahan selesai para dokter bedah bisa melupakan kalau ternyata alat bedah mereka tertinggal di dalam tubuh pasiennya.
Janin
Punya janin dalam perut. Well. Ini sangat wajar toh. Tapi bagaimana dengan janin di tubuh laki-laki? Ada 90 kasus demikian dalam sejarah medis. Istilahnya fetus in fetu. Istilah ini secara harfiah adalah janin di dalam janin. Artinya, orang yang memiliki kembaran dirinya, di dalam tubuhnya sendiri. Saat ibunya mengandung, selain dirinya terlahir, proses pembelahan sel entah bagaimana juga tereplikasi di dalam tubuh janinnya juga, tidak peduli janin tersebut laki-laki atau perempuan.
Garpu
Dokter Momen Wahidi menemukan kasus mengejutkan dimana seorang bernama John Manley memiliki garpu di dalam paru-parunya. Kasusnya terjadi saat ia makan terlalu cepat sehingga garpu kecil terdorong ke hidungnya dan tersedot langsung ke paru-paru. Ia tidak sadar tentang hal ini sampai akhirnya merasakan sakit radang paru-paru dan memeriksakan diri ke dokter Wahidi. Karena tubuh kita tidak dirancang dengan cerdas, maka lubang hidung dekat posisinya dengan mulut. Saat anda makan, hembusan napas anda dapat masuk ke piring, dan tentu sebaliknya juga bisa terjadi, apa yang ada di piring, bila cukup kecil dan ringan, dapat tersedot oleh tarikan napas anda. Apalagi bila anda buru-buru dan meletakkan piring terlalu dekat ke mulut. Anda bahkan tidak sadar seperti yang ditemukan pada kasus Manley.
30 batang Magnet
Anda tahu kenapa barang-barang tertentu diberi peringatan untuk dijauhkan dari anak-anak? Karena mereka bisa memakannya. Sungguh, barang ini bisa menumpuk di perut hingga dewasa dan begitu di operasi, hei ia kena santet! Padahal itu barang yang ia makan waktu ia masih anak-anak. Kasus ekstrimnya adalah ditemukannya 30 batang magnet dalam perut seorang anak berusia delapan tahun.
78 Sendok dan Garpu
Margaret Daalman, 52 tahun, dari Belanda ditemukan memiliki 78 sendok dan garpu di dalam perutnya. Kenapa ada di sana. Well, ternyata sang Ibu menderita sebuah kelainan mental yang disebut Pica. Pica adalah sebenarnya sama dengan anak-anak tadi, hanya saja ia tidak berhenti hingga dewasa. Umumnya anak beberapa tahun sudah tahu mana yang boleh dimakan mana yang tidak boleh dimakan. Tapi bila anak penderita pica, ia tetap tidak dapat membedakannya hingga ia dewasa.
Melihat kasus-kasus di atas, bukankah lebih masuk akal kalau orang yang dikatakan di santet sesungguhnya memakan sendiri apa yang ada di dalam perutnya? Jika anda lebih merasa ini masuk akal, kita tidak perlu mengubah hukum fisika yang sudah ratusan tahun terbukti memberi kita komputer, listrik, televisi dan produk sains lainnya yang anda nikmati.
Ilmu Santet
Adanya banyak usaha pemberian penjelasan ilmiah pada santet tampaknya memakai fakta ilmiah palsu. Artinya sesuatu yang diduga sains padahal bukan. Ambil contoh energi negatif, materialisasi, teleportasi dan sebagainya. Mereka hanya mencomot istilah ilmiah yang terdefinisi dengan baik tanpa pemahaman yang memadai lalu menduga seolah hal tersebut adalah bukti kalau santet benar adanya.
Ini di istilahkan oleh Robert Park sebagai sains voodoo. Ada tujuh ciri dari sains voodoo (atau sains santet jika anda ingin istilah dalam negeri):
1. Sebuah penemuan bukannya dikirimkan ke jurnal ilmiah untuk ditinjau para pakar tapi justru ke media massa
2. Mengklaim kalau ada pihak-pihak yang berusaha menutup-nutupinya
3. Efek yang ditunjukkan selalu ada pada batas deteksi inderawi, misalnya klaim kalau elemen ether tidak terdeteksi indera
4. Bukti yang diberikan bersifat kesaksian
5. Bukti yang diberikan berdasarkan keyakinan masa lalu
6. Penemuan dilakukan dalam isolasi (pintar sendirian)
7. Hukum alam baru diajukan untuk menjelaskan pengamatan yang luar biasa
Kenapa Orang Tetap Saja Percaya?
Para peneliti dari Universitas Negeri Kansas memberikan jawabannya. Setelah melakukan dua studi mereka menyimpulkan kalau orang percaya takhayul karena tiga hal:
1. Karena takhayul berguna untuk menjelaskan ketidakpastian
2. Mengurangi rasa tidak berdaya
3. Lebih mudah percaya takhayul daripada belajar
Inilah mengapa orang percaya santet. Mereka tidak tahu dengan jelas apa penyebab penyakitnya, ia bisa merasa tenang dengan minta bantuan dukun mengobati/menyakiti penderita dan ia tidak perlu memikirkan berbagai cara lain untuk mengobati/menyakiti penderita.
Para ilmuan menyarankan cara menghindari perilaku percaya takhayul:
1. Jangan percaya nasib buruk dan kendalikan situasi. Kadang kita memakai nasib buruk untuk menyerah, bukannya berfokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari situasi dari awalnya.
2. Tegas dan proaktif. Orang yang tidak tegas cenderung lebih mudah percaya takhayul.
3. Jangan berada pada situasi yang membuat anda bertopang pada nasib buruk semata. Pandangan adanya Nasib buruk terjadi karena adanya sesuatu yang buruk. Karena itu berusahalah berada pada kondisi yang baik.
Penjelasan lain datang dari kritikus budaya, Erik Davis. Erik Davis mengatakan kalau teknologi tidak dapat menghilangkan takhayul. Takhayul akan berevolusi mengambil bentuk baru. Salah satu penyebabnya adalah efek propaganda, dimana perkembangan teknologi dipandang sebagai bukti kalau peradaban modern adalah propaganda untuk menghilangkan takhayul yang terbukti benar. Akibatnya orang tetap percaya takhayul.
Sementara itu para dukun memanfaatkan dengan baik teknologi untuk menyebarkan takhayul. Ambil contoh Ki Joko Bodo yang mendapatkan 140 juta rupiah hanya dalam dua minggu setelah ia meluncurkan layanan smsnya. Lebih parah lagi adalah peran media yang membesar-besarkan takhayul. Ambil contoh kasus sms santet belum lama ini. Media dengan gampangnya menggoda masyarakat seolah terdapat hubungan nyata antara nasib buruk dengan sms santet tersebut.
Kesimpulan
Santet hanyalah takhayul. Tidak ada bukti ilmiah dan semua bukti yang dikatakan mendukung adanya santet dapat dijelaskan secara ilmiah tanpa perlu melibatkan santet di dalamnya. Percaya adanya santet hanyalah cerminan kalau kita bodoh, tidak berdaya dan malas belajar.
Referensi
1. Xeno. 2008. An Indonesian woman with metal wires “growing” out of her?
2. Robert Todd Carrol. 2003. Skeptic Dictionary. Pseudoscience
3. Robert Todd Carrol. 2003. Skeptic Dictionary. Pathological Science.
4. Arthurus. 2001. Membudi dayakan Isi Alam Gaib di Muenchen : Fisikawan Jerman Ingin Sedot Element Ether Senjata Tradisional
5. University of Queensland (2007, August 27). Quantum Light Beams Good For Fast Technology. ScienceDaily. Retrieved September 25, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/2007/08/070824102057.htm
6. Wikipedia. 2010. Santet
7. Ary Hermawan, The Jakarta Post, Jakarta 08/09/2008. Superstition goes digital: Witchcraft via SMS?
8. American Institute Of Physics (1997, December 15). Austrian Scientists Experimentally Demonstrate “Quantum Teleportation”. ScienceDaily. Retrieved September 26, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/1997/12/971215062803.htm
9. Mysterytopia. 2008. Indonesian Woman “Noorsyaidah” Claims Metal Wire Has Grown, From Her Body For 18 Years
10. Dunia Pustaka. 2010. Cara Menangkal Santet Dengan Hukum Fisika
11. Fluke, S., Webster, R. J., & Saucier, D. A. (2010). Re-examining the form and function of superstition. Journal of Individual Differences.
12. http://www.cracked.com/article_18470_the-7-most-horrifying-things-ever-discovered-in-human-body.html
13. Fox News. 2008. It’s Not a Tumor – Doctors Find Worm in Woman’s Brain Instead
14. ABC News. 2008. It’s Not a Tumor, It’s a Brain Worm
15. University of York (2006, February 16). Captain Kirk’s Clone And The Eavesdropper. ScienceDaily. Retrieved September 26, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/2006/02/060216192107.htm
16. Davis, Erik (1998), Technognosis: Myth, Magic, and Mysticism in the Age of Information, New York: Three Rivers
17. Promote Health. 2009. New Diet Craze: I Gross You Out So Much That You Quit Eating Crappy, Disgusting Fast Food!
18. Park, Robert L. 2000. Voodoo Science: The Road from Foolishness to Fraud Oxford U. Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar