Pada 29 Maret 2017, Pemprov DKI Jakarta secara resmi mengumumkan kerja samanya dengan EV Hive untuk pengembangan fasilitas co-working space di daerah Jakarta Selatan. Melalui acara penandatanganan kesepakatan kerja sama yang bertempat di Balai Kota DKI Jakarta, Pemprov selaku fasilitator menunjuk EV Hive sebagai pengelola co-working space bernama JSC Hive yang rencananya mulai dibangun dalam waktu dekat.
Dalam penandatanganan kesepakatan kerja sama ini, EV Hive yang diwakili Melisa Irene turut menjelaskan bahwa kolaborasinya bersama pihak Pemprov DKI ini sejalan dengan visi utama EV Hive. Visi yang dimaksud antara lain keinginan untuk memperkuat hubungan sekaligus menjembatani antara penggiat startup digital dengan pemerintah, terutama pihak regulator.
“Melalui JSC Hive, para pelaku bisnis, pegiat startup, dan regulator, semua dapat berkumpul untuk saling bertukar pandangan demi terciptanya pembangunan ekonomi digital yang berkesinambungan.”
Berapa biaya sewanya?
Kolaborasi antara EV Hive dengan Pemprov DKI sendiri bertujuan untuk mendukung perkembangan startup Jakarta dengan cara menghadirkan co-working space yang tak hanya layak tetapi juga terjangkau dengan biaya keanggotaan tak lebih dari Rp300.000 per bulan.
EV Hive sebagai pihak pengelola nantinya juga akan menyelenggarakan kegiatan capacity building bagi komunitas mulai diskusi panel, seminar, workshop, dan lain-lain untuk mengundang minat pengunjung JSC Hive sekaligus mempercepat kurva pembelajaran startup anggotanya.
“Melalui komunitas startup yang didukung pemerintah provinsi DKI Jakarta ini depannya kami juga akan mengembangkan sebuah pusat data base yang dibangun bersama unit pengelola Jakarta Smart City. Nantinya semua data peserta startup bisa dimasukkan melalui situs komunitas startupjakarta.id,” ungkap Irene.
Dari startup untuk startup
Yang menarik, lewat keberadaan JSC Hive, EV Hive juga akan menawarkan berbagai macam layanan software bagi startup baru yang telah bergabung. Beberapa produk software maupun layanan startup lokal yang ditawarkan antara lain Talenta, Glints, Rekruta, Jojonomic, Jurnal ID, Xendit, Custombagus, dan Prinzio.
Jumlah layanan dan software pendukung ini kemungkinan akan terus bertambah seiring semakin banyaknya keperluan startup yang terlibat, meliputi dukungan infrastruktur seperti cloud service, hingga kebutuhan legal.
Harapannya dengan dukungan yang diberikan EV Hive, startup tersebut bisa bekerja lebih efisien lagi dalam mengelola infrastruktur, tenaga, dan keuangan mereka.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Dian Ekowati melalui siaran pers yang diterima Tech in Asia Indonesia menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi yang diharapakan bermanfaat bagi warga Jakarta.
“Dengan adanya JSC Hive ini diharapkan para penggiat startup digital di Jakarta dapat semakin berkembang dan turut memberikan kontribusinya bagi kemajuan kota Jakarta.”
Jika tidak ada aral melintang JSC Hive rencananya akan berdiri di daerah Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan mulai bulan April 2017, tepatnya di gedung Pusat Promosi Kerajinan Jakarta.
Dengan kehadiran JSC Hive yang memosisikan dirinya sebagai tempat co-working space dengan harga terjangkau kelak, harapannya tempat ini bisa menjadi salah satu startup hub yang dapat menjembatani Pemprov dengan komunitas startup di Jakarta.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar