Perkembangan industri fintech tanah air yang pesat pada beberapa tahun belakangan ini ikut diramaikan oleh KoinWorks. Startup yang mengklaim sebagai penyedia platform peer-to-peer (P2P) lending pertama di Indonesia itu ingin mengurangi biaya dan inefisiensi perbankan tradisional dalam urusan pinjam meminjam dana dengan menggunakan teknologi.
Saat ini KoinWorks bersaing dengan beberapa penyedia platform P2P lending online lainnya di tanah air, antara lain dengan Modalku atau Investree. Namun dibanding para kompetitornya, KoinWorks menawarkan persyaratan investasi yang relatif lebih terjangkau.
Investor mendapat kendali penuh
Memulai investasi di KoinWorks tak harus memiliki uang berlimpah, karena seseorang sudah bisa menjadi kreditur hanya dengan modal Rp100.000. Kreditur di KoinWorks bisa memilih kepada siapa dana yang mereka miliki akan dipinjamkan.
Kreditur dengan bebas bisa memberikan pinjaman ke beberapa debitur. Sebagai contoh, dana kreditur sebesar Rp1 juta bisa dipinjamkan ke debitur A sebesar Rp200.000, ke debitur B sebesar Rp500.000, dan seterusnya. Dengan demikian, total pinjaman yang diajukan seorang debitur bisa dibiayai oleh lebih dari satu kreditur.
Selain bisa memilih akan dipinjamkan ke mana uangnya, kreditur juga bisa memantau secara real time bagaimana performa debitur dalam mengembalikan uang pinjaman.
“Mungkin kita lebih transparan dari reksa dana. Reksa dana enggak live. Kamu bisa tahu portofolio reksa dana ini, misalnya dari laporan tahunannya, tiga puluh persen di mana, dua puluh persen di mana, sepuluh persen di mana. Kalau kita secara real time pilih sendiri,” ujar Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono.
Mengenai mekanisme pengembalian investasi pinjaman, Benedicto menuturkan bahwa cicilan yang dibayarkan debitur setiap bulan akan langsung masuk ke akun si kreditur. Pihak kreditur dibebaskan apakah ingin mencairkan uang tersebut atau kembali melakukan investasi pinjaman.
“Pengembalian pinjaman sifatnya angsuran bulanan. Si peminjam, begitu pinjamannya dicairkan, sebulan kemudian dia sudah mulai mencicil pinjamannya. Setiap ada cicilan langsung dikembalikan ke akun si pendana. Dana itu terserah mereka, mau diserahkan dalam bentuk cash atau melakukan investasi lagi,” paparnya.
Berikan proteksi terhadap dana investasi
Dalam perjanjian pinjam meminjam ini, pihak KoinWorks juga memberikan fasilitas asuransi jiwa jika debitur mengalami musibah. Misalnya, debitur meninggal dunia atau mengalami kecelakaan yang menyebabkan usahanya terganggu.
Untuk memperkecil kerugian kreditur akibat kredit macet, KoinWorks memiliki perlindungan terbatas yang diberi nama dana proteksi. Dana proteksi ini disisihkan dari penghasilan yang diperoleh Koinworks.
Meski begitu, dana proteksi ini sifatnya terbatas karena penggantian dana akibat kredit macet akan dilihat berdasarkan tingkat risiko atau grade nilai pinjaman tersebut. Ada grade A sampai E, yang mana untuk grade A dana pinjaman akan dikembalikan seratus persen, sedangkan untuk grade E hanya dikembalikan dua puluh persen.
Peroleh penghasilan dari fee atas pinjaman
Terkait cara memperoleh keuntungan yang dilakukan KoinWorks, kurang lebih sama seperti perusahaan fintech P2P lending lainnya. Benedicto mengklaim fee yang mereka terapkan lebih murah ketimbang fintech lain.
“Kita mungkin lebih murah dibanding fintech lain. Kita punya fee dan bunga. Kalau dari peminjam, kita ambil (fee) dua sampai empat persen. Kalau fintech lain, tiga sampai lima persen. Dari pendana, (fee sebesar) satu persen,” pungkasnya.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: JasonParis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar