Rabu, 08 Februari 2017

GO-POINTS, Ide Orisinal yang Mampu Dongkrak Pertumbuhan GO-PAY


0COMMENTS
Go-POINTS | Ilustrasi
Sekitar tanggal 10 Januari 2017 yang lalu, layanan transportasi on demand GO-JEK telah meluncurkan program loyalitas pelanggan yang disebut GO-POINTS. Lewat program tersebut, kamu bisa mendapat sejumlah poin setiap kali memanfaatkan metode pembayaran nontunai GO-PAY di aplikasi GO-JEK.

Uniknya, poin tersebut tidak diberikan secara langsung seperti program loyalitas lainnya. Setiap selesai menggunakan GO-PAY untuk bertransaksi, kamu harus terlebih dahulu memainkan sebuah mini game untuk menentukan berapa jumlah poin yang akan kamu dapatkan.
Poin yang kamu kumpulkan nantinya bisa ditukar dengan berbagai hadiah (reward), mulai dari potongan harga ketika berbelanja di beberapa e-commerce, diskon menggunakan layanan GO-JEK, hingga mendapatkan gadget secara gratis.
GO-POINTS How To | Screenshot
Demi menarik minat lebih banyak pengguna, GO-JEK berniat untuk terus menambah jumlah merchant yang bekerja sama dengan GO-POINTS. “Para merchant tersebut akan diuntungkan karena mereka bisa menjangkau pengguna GO-JEK yang kini jumlahnya telah sangat banyak,” tutur Michael Perera, Head of GO-POINTS.
Michael menyatakan kalau ide pengembangan GO-POINTS sebenarnya sudah muncul sejak setahun yang lalu. Namun mereka terus berusaha memperbaiki layanan tersebut hingga akhirnya cukup sempurna dan bisa diluncurkan pada awal tahun 2017 ini.
Bila dibandingkan dengan layanan loyalitas lainnya, Michael menyatakan kalau GO-POINTS punya keunggulan, karena layanan GO-JEK memang digunakan setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuat para pengguna bisa lebih sering mendapat poin.
Hal unik lain yang membuat GO-POINTS menarik adalah kehadiran game dengan mekanisme swipe. Michael menyatakan kalau ide tersebut murni berasal dari dirinya, dan tidak ia tiru dari aplikasi atau layanan lain.
“Pada saat itu, saya berpikir bagaimana cara menghadirkan sesuatu yang bisa meningkatkan engagement pengguna, namun juga harus mudah dilakukan dan bisa menarik para pengguna yang beragam usia,” tutur Michael.
Keunikan game di GO-POINTS tersebut juga diakui oleh CMO GO-JEK Piotr Jakubowski. “Ketika produk ini ditunjukkan kepada saya, muncul perasaan senang ketika mendapat banyak poin, dan perasaan sedih ketika hanya mendapat poin yang sedikit. Selain itu ada elemen kejutan juga yang terkandung di dalamnya,” tutur Jakubowski.
Michael menyatakan kalau kehadiran GO-POINTS cukup mendorong pertumbuhan penggunaan GO-PAY. Meski enggan menyebut berapa besar peningkatan yang terjadi, Michael menyatakan kalau kenaikan tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan di awal.
Menurut GO-JEK, penggunaan GO-PAY saat ini sudah melampaui angka lima puluh persen dari seluruh transaksi yang terjadi di GO-JEK. Hal ini didukung oleh langkah GO-JEK yang melengkapi GO-PAY dengan fitur isi saldo lewat pengemudi GO-JEK, hingga mengakuisisi sebuah perusahaan pemilik lisensi e-money di tahun 2016 yang lalu.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

ABOUT ADITYA

Suka menulis perkembangan dunia startup dan teknologi. Pecinta buku biografi dan science fiction. Bisa diajak ngobrol lewat email aditya@techinasia.com atau Twitter @adheet_ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar