Ini adalah artikel Community Post Tech in Asia Indonesia. Community Post merupakan wadah bagi para profesional yang senang membuat konten, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar ekosistem startup, teknologi, dan profesional. Isi di dalam artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Opini penulis tidak mencerminkan pandangan Tech in Asia Indonesia.
Kamu dapat membuat artikel Community Post seperti yang Bayu Anggoro lakukan, klik disini
Siapa di sini yang tidak kenal jejaring sosial bernama Facebook yang didirikan oleh Mas Mark Zuckerberg? Selain terkenal, Facebook juga mendulang kesuksesan dengan net worth, atau jumlah modal sendiri yang dimiliki perusahaan, pada tahun 2014 sebesar $36 miliar atau Rp503 triliun—hampir setara dengan utang Zimbabwe terhadap Cina.
Namun, selain Mas Zuckerberg, tidak semua orang tahu siapa motor utama Facebook yang membantu jejaring sosial ini mendulang recehan demi recehan untuk berkembang semakin besar. Ia adalah Tante Sheryl Sandberg.
Tante Sandberg, mantan istri almarhum Dave Goldberg, CEO Survey Monkey, pertama kali bertemu dengan Mas Zuckerberg pada pesta Natal yang diadakan oleh salah seorang eksekutif Silicon Valley, Dan Rosensweig. Pertemuan keduanya berlangsung lancar. Pada Maret 2008, Facebook mengumumkan perekrutan si tante cantik ini untuk mengisi posisi Chief Operating Officer (COO) yang masih kosong.
Bergabung dengan Facebook membawa tantangan baru bagi Tante Sandberg. Selain jumlah lelaki di Facebook sangat dominan dibanding perempuan, Tante Sandberg berasumsi kalau para engineers Facebook kurang piawai dalam membuat keuntungan.
Bisnis utama Facebook adalah menjual iklan yang, menurut Tante Sandberg, strateginya kurang jitu. Tidak sampai di situ, tante juga mengamati bahwa Mas Zuckerberg minim kemampuan manajemen yang ia anggap kurang membawa kesuksesan untuk Facebook di masa depan.
Cara demi cara dicoba, meeting demi meeting dengan senior executive dilangsungkan. Hingga akhirnya, berkat usaha pendekatan dan keterbukaan Tante Sandberg yang siap didebat, semua orang di Facebook setuju iklan akan ditampilkan secara diam-diam: yaitu diselipkan pada linimasa pengguna.
Dalam kurun waktu tiga tahun, ibu dua anak, sekaligus mantan Vice President of Global Online Sales and Operations Google yang pernah ditolak menjadi COO Google, berhasil membawa profit luar biasa bagi Facebook. Perusahaan Mas Zuckerberg berkembang dari yang tadinya hanya memiliki 130 karyawan menjadi 2.500 karyawan. Penggunanya juga tumbuh, dari 70 juta hingga 700 juta pengguna.
Meski mengalami kesedihan yang mendalam setelah ditinggalkan Om Goldberg, sang suami, pada Mei 2015, lulusan Summa Cum Laude Arts/Science Harvard angkatan 1991 ini tetap dapat membimbing Facebook ke arah yang benar. Dibuktikan dengan proyeksi market value Facebook pada Juni 2015 yang hampir mencapai $245 miliar atau Rp3,355 triliun.
Nah, jika kamu sering melihat iklan terselip di linimasa Facebook, itu adalah “karya” Tante Sandberg. Punya pendapat tentang kiprah beliau? Suarakan di kolom komentar, ya.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar