Ikhtisar
- Mang-Jek memiliki fitur pengantaran penumpang langganan, serta hanya mengambil komisi sepuluh persen dari pendapatan mitra.
- Mereka membidik kerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menjadi layanan transportasi resmi bagi PNS, serta mitra Asian Games 2018.
Ketatnya persaingan bisnis transportasi online di Indonesia ternyata tak hanya terjadi di Jakarta. Daerah lain seperti Palembang juga menjadi “medan pertempuran” bagi para startup transportasi berbasis aplikasi online.
Selain GO-JEK dan Grab, penduduk kota terbesar kedua di Pulau Sumatera tersebut kini juga bisa menikmati layanan dari startup lokal bernama Mang-Jek.
Menurut COO Mang-Jek, Viti Sara Auni, pihaknya mengambil kebijakan yang berbeda terkait penjemputan penumpang. Bila di Grab dan GO-JEK tidak diperbolehkan membawa penumpang langganan, maka para mitra di Mang-Jek diizinkan melakukan hal tersebut. Kebijakan ini diterapkan sebagai strategi untuk menambah jumlah pengguna Mang-Jek di Palembang.
Ambil komisi sepuluh persen dari pendapatan mitra
Mang-Jek saat ini hanya mengambil komisi sebesar sepuluh persen dari pendapatan mitra mereka. Agar bisa mendapat penumpang, mitra Mang-Jek harus melakukan deposit ke akun masing-masing terlebih dahulu.
“Sejauh ini kami belum bisa mengalahkan GO-JEK di Palembang. Mereka memiliki mitra di sini ada sekitar tiga ribuan, bonus mitra Rp100.000 per hari. Karena itu, kita cari yang berlangganan bulanan. Kita rangkul juga ojek pangkalan. Mereka kan juga punya basis pelanggan,” ujar Viti kepada Tech in Asia Indonesia.
Bagi mitra pengemudi yang ingin membawa penumpang langganan, Viti mengatakan mitra tersebut harus mendaftarkan penumpang yang bersangkutan ke kantor Mang-Jek agar masuk dalam daftar konsumen setia. “Kami juga menawarkan bonus bagi pengguna yang mengajak orang lain menggunakan aplikasi kami,” ucapnya.
Bidik pegawai negeri sipil di Palembang
Startup yang berdiri sejak 16 November 2016 ini juga memiliki strategi lain untuk menambah jumlah pengguna. Viti mengungkapkan pihaknya tengah mencoba menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.
“Kita bertemu dengan Wali Kota agar pegawai negeri sipil (PNS) di Palembang memakai Mang-Jek,” kata Viti, “nanti kami kasih subsidi 25 persen. Setelah Wali Kota, baru nanti kami bertemu dengan Gubernur Sumatera Selatan.”
Keinginan Mang-Jek bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat juga tak lepas dari target mereka yang ingin menjadi transportasi resmi Asian Games 2018. Pesta olahraga negara-negara Asia itu akan berlangsung di dua kota, yakni Palembang dan Jakarta. “Kita menargetkan pengguna turis asing dan lokal pada Asian Games nanti. Kami juga mau bekerja sama dengan pemerintah kota untuk pemasangan baliho,” jelasnya.
Mang-Jek masih akan bertransformasi
Selain menawarkan layanan ojek online, Mang-Jek juga menawarkan layanan M-Car berupa transportasi mobil, M-Food yang dapat mengantarkan makanan, hingga M-Service di mana pengguna dapat memesan beragam jenis jasa. Namun menurut Viti, pihaknya menghapus layanan M-Car karena beberapa alasan.
Salah satu alasan itu karena syarat yang diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 26 tahun 2017 agar sebuah taksi online bisa beroperasi. Seperti STNK atas nama badan hukum hingga tarif batas atas dan batas bawah. “Kalau ojek online kan syaratnya enggak begitu. Makanya kita lebih fokus pada transportasi motor saja,” ujar Viti.
Selain menghapus layanan M-Car, Viti mengatakan Mang-Jek juga berencana mengganti nama mereka saat ini. Perubahan nama itu menurutnya diperlukan karena mereka memiliki rencana melakukan ekspansi ke kota lain. “Kami rencananya ingin mengubah nama, agar bisa lebih masuk ke kota lain. Rencananya, dalam waktu dekat kami akan membuka layanan di Jambi dan Lampung.”
Mangjek
GRATIS
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar