Tahun ini kita melihat cukup banyak hal baik yang terjadi di ranah dunia startup teknologi. Ada 88 startup Indonesia yang meraih pendanaan sepanjang tahun 2016 merupakan salah satu bukti suburnya ekosistem startup lokal. Hal ini sedikit banyak juga berpengaruh pada perkembangan aplikasi asli buatan Indonesia.
Hadirnya beragam aplikasi lokal yang berkualitas, mulai dari penyediaan jasa, hingga game, turut memudahkan kehidupan masyarakat Indonesia yang dahulu lebih sering disesaki oleh aplikasi asing yang kurang cocok dengan iklim masyarakat lokal.
Tech in Asia Indonesia mencoba merangkum aplikasi Android lokal buatan anak bangsa yang paling populer di tahun 2016. Adapun kategori populer di sini disusun berdasarkan jumlah unduhan dan ulasan tiap-tiap aplikasi.
BaBe – Baca Berita
BaBe merupakan salah satu pelopor news aggregator yang cukup populer di Indonesia. Seperti aplikasi untuk membaca berita pada umumnya, BaBe memiliki segudang fitur yang bermanfaat, seperti fitur Trending yang memberikan berita terhangat saat itu.
Hingga kini aplikasi BaBe telah mengantongi lebih dari lima juta unduhan dan 280 ribu ulasan dengan rata-rata nilai 4,3. Cukup jauh dari kompetitornya Kurio yang “hanya” diunduh sebanyak lebih dari satu juta kali.
Tahu Bulat
Game karya developer lokal Own Games ini sukses memanfaatkan popularitas tahu bulat dengan membuat game idle clicker dengan tema jajanan tersebut.
Hingga kini, Own Games tetap memanjakan para pemain Tahu Bulat dengan serangkaian update yang menarik, seperti update Ramadan, Natal, dan lokasi berjualan baru yang membuatmu kini bisa berjualan tahu bulat sampai Korea Selatan! Popularitas Tahu Bulat yang meroket menempatkannya pada angka lebih dari 5 juta unduhan dan rating 4,4 dari 250 ribu ulasan hanya dalam waktu yang relatif singkat.
PicMix
Meskipun namanya tidak kental dengan unsur Indonesia, aplikasi lokal yang satu ini berhasil memiliki tempat bagi penggembar foto kasual. PicMix memiliki beragam fitur pembuatan kolase dan bingkai foto. Aplikasi lokal yang sejatinya merupakan sosial media ini juga kerap mengadakan kontes foto berhadiah demi memanjakan penggunanya.
PicMix yang diklaim telah digunakan lebih dari tiga puluh juta pengguna di seluruh dunia ini dikabarkan telah memperoleh investasi seri A dari Gobi Partners. Kucuran dana ini diharapkan mampu menggenjot pertumbuhan PicMix untuk menjadi salah satu sosial media berbasis multimedia yang patut diperhitungkan.
Tokopedia
Sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia, keberadaan aplikasi mobile sangatlah krusial bagi Tokopedia. Lebih dari 10 juta unduhan serta 330 ribu ulasan dengan rata-rata 4,1 telah diraih Tokopedia yang menjadikannya salah satu aplikasi Indonesia terpopuler tahun 2016.
Saya pribadi merasakan mudahnya berbelanja lewat aplikasi Tokopedia ketika saya memiliki kebutuhan mendesak. Hanya dengan beberapa langkah mudah saya langsung bisa membayar tagihan bahkan membeli voucer game. Mari kita lihat gebrakan apa yang akan dibawakan Tokopedia di tahun 2017 mendatang.
GO-JEK
Startup raksasa yang tahun ini meraih status unicorn ini pasti langsung muncul di benak kita saat membayangkan daftar aplikasi terpopuler. Meskipun tidak seratus persen merupakan aplikasi lokal karya anak bangsa, tidak bisa dipungkiri kalau kehadiran GO-JEK beberapa tahun terakhir ini telah mengubah hidup orang banyak.
Ya, berkat bisnis GO-JEK yang berkembang ke penyediaan berbagai jasa mulai dari otomotif hingga medis, kini pengguna GO-JEK telah menembus angka 10 juta pengguna Android dan meraih rating 4,1 dari 440 ribu ulasan. Angka yang fantastis mengingat daerah operasi GO-JEK yang hanya mencakup beberapa kota besar di Indonesia.
Layanan GO-PAY juga terus mendorong angka pengguna GO-JEK. Di tahun 2017, kita mungkin akan melihat perkembangan yang signifikan dari metode pembayaran satu ini.
Traveloka
Sebagai salah satu penyedia jasa booking tiket pesawat dan hotel murah terbesar di Indonesia, Traveloka telah lama memiliki aplikasi mobile yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat umum.
Tidak heran jika Traveloka telah meraih lebih dari 10 juta unduhan di Google Play Store dengan rating sebesar 4,3 dari total 160 ribu ulasan. Hal ini didukung oleh ketersediannya di berbagai negara lain di Asia Tenggara.
[Bonus] Klakson Telolet
Memanfaatkan suatu tren viral demi kepentingan marketing sejatinya butuh timing yang tepat. Siapapun yang mampu memanfaatkan momen akan meraup maanfaatnya. Hal inilah yang telah dibuktikan oleh KMB Technologies, developer dibalik aplikasi yang tengah populer, Klakson Telolet.
Memanfaatkan tren viral “om telolet om”, KMB Technologies sebenarnya telah memiliki aplikasi sejenis yang bisa membunyikan berbagai suara sirene. Aplikasi tersebut hampir tidak mendapat respon yang berarti. Namun semua itu berubah saat KMB Technologies mengganti aset suara aplikasi tersebut dengan suara klakson bus telolet.
Kini aplikasi Klakson Telolet telah diunduh sebanyak lebih dari satu juta kali, hanya berselang beberapa hari setelah tren ini viral di mana-mana. Respon pengguna pun cukup positif, terlihat dari rata-rata rating sebesar 4,3 yang didapat dari 14 ribu ulasan.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar