Kamis, 26 April 2012
Ada intelejensi yang melandasi timbulnya semua struktur materi, tubuh kita, dan alam semesta secara keseluruhan, segalanya mulai dari bintang dan galaksi hingga partikel-partikel subatom. Medan intelejensi sadar inilah sumber kosmos. Dialah tubuh kita bersama; dialah yang menghubungkan kita semua. Inti keberadaan saya adalah juga inti keberadaan Anda, dan inti keberadaan semua.
Kita dan alam semesta adalah sama. Kita adalah alam semesta, yang dilokalisasikan dalam seorang manusia dalam ruang dan waktu. Kita sama sama ada hanya sebagai gelombang tertentu dalam intelejensi sadar. Setiap aspek diri kita ini diartikulasikan dan diorkestrasikan oleh intelejensi non lokal/kesadaran yang tak terbatas ini, lautan kesadaran yang tiada berujung ini, dari mana kita dan alam semesta muncul. Bahkan pemikiran kitapun, angan-angan, hasrat atau impian kita, secara teknis bukanlah pemikiran, angan-angan, hasrat atau impian kita. Mereka adalah perwujudan alam semesta total. Dan ketika kita sadar bahwa niat dan hasrat yang timbul dalam diri kita adalah juga niat alam semesta. Kita bisa melepaskan hasrat kita akan kendali dan membiarkan kehidupan yang ajaib, yang dimaksudkan untuk kita jalani itu, terungkap dalam segala kebesarannya yang tak terbayangkan.
Begitu kita pahami asumsi ini, kita akan memahami bahwa: Inti keberadaan kita adalah realitas yang paling hakiki, akar dan dasar alam semesta, sumber dari segala yang ada. Walaupun kedengarannya sederhana, kedalamannya bisa menghabiskan seumur hidup untuk diselami, dan maknanya bagi kehidupan kita sungguh mendalam. Ketika kita sepenuhnya memahami hal ini, segalanya menjadi mungkin karena segalanya sudah ada di dalam diri kita. Saya dan Anda adalah sama, dan kita masing-masing adalah keberadaan tak terhingga yang memproyeksikan suatu sudut pandang tertentu, sudut pandang Anda dan sudut pandang saya. Diri kita tidak terpisahkan dari segala yang ada, sama seperti diri Anda dan saya, tidak terpisahkan dari segala yang ada.
Kuasa dalam pemikiran ini muncul ketika kita sadar bahwa diri berfungsi secara sinkron. Karena kita ini adalah perpanjangan dari intelejensi sadar, dan intelejensi sadar itu sumber dari segala realita, maka kita adalah sumber dari segala realita. Kita menciptakan pengalaman kita sendiri.
Niat muncul dari hasrat kita yang terdalam, dan hasrat-hasrat tersebut dibentuk oleh keinginan jiwa/misi jiwa dalam kehidupan ini. Keinginan jiwa masing-masing kita tidaklah sama oleh karena itu kita tidak mempunyai hasrat yang persis sama. Kita telah mengasihi orang yang berbeda, bersujud di makam yang berbeda, berdoa di altar yang berbeda. Kekhususan hasrat itu unik bagi kita masing-masing.
Tetapi kalau kita ikuti rantai hasrat itu, ujung-ujungnya kita sama. Kita ingin bahagia. Kita ingin terpenuhi. Kita menginginkan makna dan maksud dalam kehidupan kita. Kita menginginkan hubungan dengan Tuhan atau roh. Kita ingin orang lain menghargai kita dan mengasihi kita. Dan kita ingin merasa aman. Hasrat -hasrat ini universal. Tetapi rute yang kita masing-masing ambil untuk memuaskannya adalah rute unik kita sendiri, yang didasarkan pada pengalaman serta kenangan individual kita, atau karma kita. Kita semua menuju tujuan yang sama, tetapi kita mengambil jalan yang berbeda-beda.
Sumber: Henkykuntarto’s Blog -Wellcome to my spiritual blog
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar