Investawan.com – Blockchain adalah sebuah penemuan yang hebat, oleh sekelompok orang atau seseorang yang memakai nama Satoshi Nakamoto. Tetapi sejak itu, Blockchain telah berevolusi menjadi sesuatu yang lebih hebat, tetapi masih banyak yang memiliki pertanyaan: Apa arti teknologi Blockchain?
Dengan membuat informasi digital didistribusikan, bukan disalin, teknologi Blockchain telah menciptakan infrastruktur untuk sebuah tipe internet yang baru. Awalnya dipakai untuk sebuah mata uang digital, Bitcoin, komunitas teknologi sekarang mencari kegunaan lain dari teknologi tersebut.
Bitcoin sering dibilang sebagai “Emas Digital”, saat ini nilai total mata uang Bitcoin telah mencapai USD 133 Billion (21 November 2017). Anda dapat memantau market capitalization semua Cryptocurrency disini.
Seperti internet dan mobil, kita sebenarnya tidak perlu mengetahui semua cara kerja Blockchain untuk dapat menggunakannya. Tapi dengan memahami sedikit tentang Blockchain, Anda akan mengerti kenapa ini adalah sebuah teknologi yang sangat berguna.
Database yang Terdistribusi
Informasi yang disimpan dalam Blockchain disimpan dalam bentuk database yang didistribusikan dan di-update secara rutin di sebuah jaringan komputer. Database di dalam Blockchain tidak disimpan dalam satu lokasi dimanapun, artinya database sangat publik dan mudah diverifikasi. Tidak ada pusat database yang dapat di-hack oleh para hacker. Disimpan di dalam jutaan komputer di seluruh dunia di waktu yang sama, data dapat diakses oleh siapapun di internet.
Blockchain seperti Google Docs
“Cara tradisional untuk berbagi dokumen dan berkolaborasi adalah dengan mengirimkan sebuah dokumen Microsoft Word ke orang yang dituju dan meminta mereka untuk membuat perubahan di dokumen tersebut. Masalah yang terjadi dengan situasi tersebut adalah kita harus menunggu dikirimkan revisi terbaru sebelum kita dapat melihat ataupun mengubah dokumen tersebut. Itulah cara kerja database saat ini. Dua pemilik tidak dapat mengubah sebuah data secara bersamaan. Ini adalah cara bank mengelola data saldo uang dan transfer uang. Mereka mengunci akses ketika mereka melakukan transfer dan mengurangi saldo pengirim uang, lalu meng-update data saldo penerima uang, baru akses tersebut dibuka lagi untuk transaksi. Jika Anda pernah menggunakan Google Docs, Anda pasti tahu bahwa semua pihak yang memiliki akses dapat mengubah isi sebuah dokumen secara bersamaan, hanya satu versi dari dokumen tersebut yang bisa dilihat oleh semua pihak.
Bayangkan jumlah dokumen legal yang seharusnya digunakan seperti ini. Daripada saling mengirim dokumen untuk setiap revisi, sehingga kehilangan jejak revisi yang telah dilakukan, dan tidak dapat disinkronisasi dengan versi yang lain, kenapa tidak semua dokumen bisnis menjadi dalam bentuk terdistribusi dan dibagikan ke pihak yang bersangkutan? Begitu banyak dokumen legal yang sangat cocok menggunakan cara kerja seperti ini. Anda tidak perlu menggunakan Blockchain untuk berbagi dokumen, tetapi analogi berbagi dan berkolaborasi dalam menggunakan dokumen secara bersamaan adalah ide yang sangat kuat.” – William Mougayar, Venture Advisor.
Daya Tahan Blockchain
Teknologi Blockchain seperti internet dengan daya tahan yang kuat. Dengan menyimpan informasi dalam bentuk block yang sama persis dalam jaringannya, sebuah Blockchain:
- Tidak bisa dikontrol oleh siapapun.
- Tidak memiliki satu titik yang dapat menyebabkan kegagalan total.
Bitcoin diciptakan di tahun 2008. Sejak waktu itu, Bitcoin telah beroperasi tanpa disrupsi yang signifikan. Sampai sekarang, masalah yang berhubungan dengan Bitcoin adalah karena hacking atau kesalahan pengelolaan. Dengan kata lain, masalah ini terjadi karena niat buruk atau kesalahan manusia (human error), bukan kelemahan di konsep Blockchain.
Transparan dan Incorruptible
Jaringan Blockchain hidup di sebuah konsensus, yang secara otomatis melakukan validasi setiap 10 menit. Sebuah sistem yang melakukan audit terhadap diri sendiri, jaringan melakukan rekonsiliasi untuk setiap transaksi yang terjadi dalam interval 10 menit. Setiap grup transaksi ini juga dikatakan sebagi sebuah “Block”. Dengan sistem begini, maka:
- Data sangat transparan dan publik
- Data tidak dapat corrupt karena jika ingin mengubah informasi dalam sebuah Blockchain berarti harus menggunakan computing power yang sangat besar untuk memaksakan perubahan di seluruh sistem.
“Blockchain menyelesaikan masalah manipulasi. Ketika saya berbicara tentang ini di Barat (US), orang-orang berkata bahwa mereka percaya denganFacebook, Google, atau bank mereka. Tetapi orang-orang di luar sana banyak yang tidak percaya dengan organisasi ataupun perusahaan besar seperti itu. Maksud saya Afrika, India, Eropa Timur, dan Rusia. Ini bukan tentang tempat-tempat dimana orang-orang sangat kaya. Kesempatan-kesempatan Blockchain yang terbesar adalah di negara-negara yang belum mencapai level kemakmuran tersebut.” – Vitalik Buterin, Pencipta Ethereum.
Blockchain dan Keamanan yang Lebih Baik
Dengan menyimpan data tersebar di dalam jaringan, Blockchain menghilangkan resiko yang ada jika data disimpan terpusat di satu tempat. Internet hari ini mempunyai masalah keamanan, dimana kita berantung kepada sistem username/password untuk melindungi informasi dan aset kita di internet. Teknologi Blockchain menggunakan teknologi enkripsi. Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa kemampuan khusus.
Fondasi dari ini adalah dengan menggunakan “public key” and “private key”. Sebuah “public key” (sebuah kode random dengan angka) adalah alamat seorang pengguna dalam sebuah Blockchain. Bitcoin yang dikirim ke alamat tersebut akan disalin sebagai kepemilikan alamat tersebut. Sebuah “private key” adalah seperti sebuah password yang memberikan pemiliknya akses ke Bitcoin mereka atau aset digital lain.
Apakah Blockchain adalah Web 3.0 yang baru?
Blockchain memberikan pengguna internet kemampuan untuk menciptakan nilai. Apakah aplikasi atau penggunaannya dalam bisnis yang akan cocok? Mengubah hal yang kurang transparan menjadi lebih transparan.
- Smart contracts: kontrak pintar, yaitu menggunakan sistem if/else untuk melakukan sebuah transaksi.
- Sharing economy: transaksi peer-to-peer untuk menjual apapun tanpa orang tengah (middle man) seperti AirBnb, Uber, dll.
- Crowdfunding: mendapatkan pendanaan dari seluruh dunia dengan mudah, karena tidak menggunakan mata uang negara, tetapi menggunakan Cryptocurrency.
- Governance: pengambilan suara atau voting dan polling dapat menjadi transparan tanpa manipulasi.
- Supply chain auditing: sertifikasi bahwa bahan baku adalah autentik dengan sistem Blockchain menghilangkan resiko manipulasi data.
- File storage: penyimpanan data didistribusikan menjadi bagian-bagian kecil di jutaan komputer akan mempercepat proses pengiriman dan penerimaan data.
- Prediction market: menggunakan “wisdom of the crowd” untuk mengumpulkan opini dan analisa orang-orang terhadap kenaikan atau penurunan harga aset seperti saham.
- Protection of intellectual property: perlindungan hak kekayaan intelektual.
- Internet of Things (IoT): dengan menggunakan kontrak pintar (smart contracts), otomatisasi hardware-hardware yang saling berkomunikasi akan menjadi lebih efisien.
- Neighbourhood Microgrids: jual beli energi yang dihasilkan oleh solar panel rumah. Jika energi yang didapat dari solar panel di rumah Anda kelebihan, dapat didistribusikan dan dijual ke rumah lain.
- Identity management: pengelolaan identitas pribadi.
- Anti-money laundering: anti pencucian uang.
- Data management: pengelolaan data.
- Land title registration: pendaftaran kepemilikan tanah.
- Stock trading: transaksi jual beli saham.
SUMBER
The 10 Best Casinos in Michigan - Casino FAQs
BalasHapusA 리턴 벳 handful of casinos 탱글 다희 성인 방송 operate in 샌 브루노 the state, but the gaming industry 토토 사이트 운영 is growing and some of them offer both new and experienced players. In addition to these 강원랜드