Selasa, 04 April 2017

Co-founder Airbnb Brian Chesky: buat 100 orang mencintai produk Anda


3COMMENTS
brian-chesky-350x150
Brian Chesky, co-founder dan CEO Airbnb, dengan Yinglan Tan dari Sequoia Capital sebagai moderator, hari Jumat lalu hadir di National University of Singapore (NUS) untuk menceritakan pengalamannya membangun Airbnb.

Jika Anda tidak mengenal Airbnb, berarti Anda tidak sering bepergian. Airbnb adalah marketplace online terbesar yang mendaftarkan dan menyewakan rumah dan kamar untuk menginap di seluruh dunia. Sampai saat ini, startup asal San Francisco ini punya daftar yang isinya sudah lebih dari 500.000 rumah dan kamar, melayani lebih dari 8,5 juta orang di 33.000 kota, dan juga sangat aktif di Asia.
Airbnb didirikan ketika Chesky dan co-founder-nya mulai menyewakan kamar mereka sendiri untuk mendapatkan uang. “Sayangnya, saya tidak punya ranjang atau kasur. Tapi teman sekamar saya Joe punya tiga kasur angin. Saya tidak tahu mengapa ia punya sebanyak itu. Tapi kami kemudian sadar bahwa kami tidak hanya membuat sarapan tapi juga kasur angin dan sarapan. Karena itulah kami membuat nama Airbnb.”
Tidak perlu waktu lama sampai mereka akhirnya menerapkan ide tersebut dan melayani banyak pelanggan yang punya ruangan atau kamar yang bisa disewakan. Dalam tiga hari, Joe Gebia dan Brian yang sama-sama berlatar belakang desain, membangun situs html dasar dan mulai menjalankan Airbnb.
Jika Anda adalah orang biasa, berarti Anda mewakili jutaan orang. Mungkin ada banyak orang biasa seperti kita  yang mengunjungi sebuah situs dan memesan kamar seseorang.
Di tahun 2008, Brian mengatakan bahwa investor tidak ingin berinvestasi bahkan di ide-ide yang bagus, termasuk idenya yang dianggap gila. “Idenya bukan gila karena bagus, tapi hanya gila,” katanya. Saat itu Airbnb sudah berjalan selama delapan sampai sembilan bulan, tapi hanya punya 100 orang pengguna dan 10 pengunjung tiap harinya. “Saya yakin Facebook tidak mengalami hal seperti ini,” candanya.
Membangun sebuah marketplace adalah sesuatu yang sulit. Kami pernah bertemu wisatawan yang ingin memesan tempat di situs kami. Tapi tidak ada seorangpun yang mau menyewakan kamar. Kami juga memulai ini tanpa modal sama sekali dan perlahan-lahan menjadi lebih miskin.  Kami bahkan sampai punya hutang kartu kredit sebesar USD 20.000 atau USD 30.000 untuk membiayai perusahaan ini.
Hutang Brian dan co-founder-nya terus bertambah sampai pada titik mereka tidak bisa lagi berhutang atau meminjam uang untuk mendanai startup mereka. Suatu hari, Brian mengatakan bahwa ia bangun dengan detak jantung yang sangat kencang, merasa depresi dengan hidup dan startupnya, dan mengatakan “Wow, kenapa saya melakukan ini? Ini adalah ide yang buruk dan inilah yang saya dapatkan.” Tapi di hari lain ia sangat antusias dan optimis.

Titik balik

Di tahun 2008, di masa acara Democratic National Convention, Brian dan timnya punya sebuah ide. 80.000 orang pergi ke Denver untuk menghadiri acara tersebut, tapi jumlah hotel yang ada di sana tidaklah banyak. Tentu saja, Airbnb menjadi situs yang dikunjungi orang-orang tersebut untuk mengatasi masalah akomodasi mereka. Upaya memanfaatkan momentum seperti itu terbukti sangat efektif sampai menarik perhatian New York Times dan CNN.
Airbnb juga dengan cerdik mempromosikan brand mereka dengan menjual sereal Obama O’s dan Cap’n McCain’s edisi terbatas di masa pemilihan presiden Amerika. Sereal edisi terbatas ini bahkan punya jingle sendiri yang sederhana tapi bagus. Tapi, untuk membuat sereal tersebut, Brian dan co-founder-nya harus memotong dan melipat 1.000 karton kotak sereal. Begitu sudah jadi, Brian mengirimkan sereal tersebut ke semua orang media yang ia kenal, dan hanya dalam semalam, sereal tersebut menjadi berita nasional.
Kami berhasil menjual sereal sejumlah USD 30.000. Kami tidak percaya. Kami berhasil melunasi hutang kami. Itu adalah momen terbaik yang saya rasakan.
Titik balik Airbnb terjadi pada bulan Januari 2009, ketika Airbnb masuk YCombinator. Brian mengatakan bahwa wawancara dengan Paul Graham tampak tidak begitu lancar sampai akhirnya Joe mengeluarkan sekotak sereal Obama O’s dan memberikannya pada Paul Graham. Graham akhirnya mendanai Airbnb, yakin bahwa jika mereka bisa menjual sereal seharga USD 40, maka mungkin mereka bisa meyakinkan orang untuk tidur di rumah orang lain yang tidak dikenal.

Buat 100 orang suka dengan produk Anda

Brian membagikan nasihat dari Paul Graham yang masih sangat diikutinya sampai hari ini:
Lebih baik punya 100 orang yang benar-benar menyukai Anda daripada punya jutaan orang yang hanya sedikit menyukai Anda. Bangun bisnis Anda orang per-orang. Fokus pada 100 orang. Jika 100 orang ini menyukai Anda, mereka Akan memasarkan produk Anda dan menyebarkannya kepada orang lain. Hampiri pengguna Anda. Lakukan sesuatu yang scalable, dari satu orang ke orang lain. Cara ini sebenarnya sangat sederhana, dan itulah rahasianya… Itulah yang perlu Anda lakukan.
Tiap entrepreneur khawatir tidak bisa memenuhi tuntutan investor. Tiap investor ingin grafik Anda terus naik dan positif… Siapa yang peduli? Bukan itu yang membuat sebuah perusahaan sukses. Pelanggan Anda tidak peduli seberapa cepat perusahaan Anda tumbuh. Pelanggan Anda hanya peduli terhadap seberapa bagus pengalaman yang bisa Anda berikan kepada mereka.
Brian juga mengatakan bahwa karena startup umumnya berukuran kecil, maka cukup mudah untuk membuat pengalaman yang bagus kepada pengguna. Di sisi lain, perusahaan dengan pengguna berjumlah banyak bisa menjadi kutukan, sebuah penjara. “Semua hal hebat dalam sejarah dimulai dari beberapa orang yang hanya menyukai apa yang mereka lakukan/jumpai. Mereka kemudian memberitahukan pengikut mereka dan juga orang-orang lain  Sebuah negara bermula dari situ. Produk terbaik juga bermula dari situ.”
Brian dan timnya juga melakukan hal tersebut dengan datang langsung ke pengguna Airbnb yang menyediakan rumah/kamar satu persatu dan mengambil foto rumah/kamar tersebut secara profesional dan memasangnya di situs Airbnb sehingga pengunjung dapat dengan jelas melihat rumah/kamar yang akan mereka sewa. Melewati hujan dan badai, mereka datang dan berinteraksi dengan tuan rumah untuk mencari tahu apa yang perlu dilakukan Airbnb agar pelayanannya bisa meningkat.
Airbnb benar-benar dibuat dari kota per-kota, blok per-blok, tetangga per-tetangga, tuan rumah per-tuan rumah, dan hari ini sudah ada lebih dari 175.000 orang yang menginap di Airbnb di malam yang sama. Perusahaan ini diharapkan akan menjadi penyedia akomodasi terbesar di dunia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, orang-orang di Airbnb akan bisa tinggal dan hidup bersama orang-orang di berbagai negara. Sampai saat ini melihat orang-orang yang berbeda hidup bersama adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tapi berkat Airbnb, kami bisa menghubungkan dunia, dan semua orang bisa menikmatinya. Dan semuanya berawal secara sangat sederhana. Luar biasa.
Nasihat lain yang diberikan oleh Brian? “Jangan rusak budaya perusahaan,” katanya. Nasihat itu diperoleh dari salah satu investornya, Peter Thiel. 300 pegawai pertama Airbnb diwawancarai oleh Brian sendiri dan ia mengatakan bahwa ia masih berusaha bertemu langsung dengan tiap pegawai baru.
“Budaya perusahaan sangatlah penting karena itu merupakan pondasi inovasi masa depan. Orang-orang dengan hasrat besar bisa mengubah dunia,” katanya.
brian-chesky-and-his-team
(Sumber gambar: Noriyuki Oka)

ABOUT WILLIS

Founder Tech in Asia yang juga seorang entrepreneur sejak tahun 2005. Anda bisa menghubungi Willis di willis[at]techinasia[dot]com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar