Kamis, 22 Desember 2016

12 Pelajaran Berharga dari Startup yang Gagal


3COMMENTS
feature 12 kesalahan
Mendirikan startup teknologi bukanlah hal yang mudah. Bahkan majalah Forbes mengungkapkan bahwa 90 persen startup yang didirikan di dunia mengalami kegagalan. Hal itu terjadi karena mereka melakukan kesalahan dan gagal mengantisipasi kesalahan tersebut. Berikut adalah 12 pelajaran berharga dari startup gagal yang saya temukan dalam buku karangan Thomas Oppong yang berjudul 50 Startup Founders Reveal Why Their Startups Failed. Buku ini tersedia secara gratis dan bisa kamu unduh di sini.

Jumlah founder yang paling ideal adalah dua

Apabila kamu mendirikan perusahaan sendiri, tidak ada orang lain yang akan kamu ajak bertukar pikiran dan mengingatkan kesalahan yang kamu lakukan. Sedangkan apabila kamu memiliki lebih dari satu co-founder, akan ada banyak konflik dan personal politics yang bisa terjadi. Seorang angel investor yang telah berinvestasi ke sejumlah startup yang terdiri dari 3 founder, bahkan mengatakan bahwa 90 persen dari startup yang diinvestasinya membuat salah satu founder keluar.
Dengan satu co-founder, kamu bisa memecahkan permasalahan bersama. Dan karena juga memiliki saham mayoritas, co-founder kamu tentunya peduli dengan perusahaan dan mengambil keputusan dengan lebih cepat.

Perusahaan tutup karena dua alasan: kamu menyerah atau kehabisan uang

Terkadang kondisi startup kamu mulai terlihat tidak menjanjikan apabila kamu memaksakan tim untuk bekerja sangat keras. Apalagi apabila tim kamu hanya bekerja berdasarkan parameter tertentu. Cepat atau lambat mereka akan keluar. Jadi kamu memerlukan tim yang benar-benar mau ikut bekerja, walau startup kamu dalam keadaan terpuruk sekalipun.

Jangan terlalu cepat merekrut pegawai baru

Pada tahap awal mendirikan startup, kamu harus melakukan banyak hal sekaligus seperti mendefinisikan produk, berbicara dengan konsumen, dan tentunya kamu akan berpikir untuk mencari orang yang harus melakukan hal tersebut. Ini merupakan langkah yang salah, karena terburu-buru mencari orang untuk memenuhi sebuah posisi sama saja dengan membentuk tim yang buruk.
Apa yang kamu perlukan untuk memulai adalah sebuah konsep dan orang yang tepat untuk menjalankan konsep tersebut. Jangan terlalu cepat merekrut tim baru, dan pilihlah orang yang benar-benar tepat. Karena apabila tidak, kamu akan memiliki banyak orang dalam tim yang tidak bisa mengerjakan tugas mereka.

Percaya dengan apa yang dilakukan pengguna, bukan apa yang orang katakan

Melakukan akuisisi pengguna merupakan salah satu hal yang paling sulit dan menantang. Saat kamu sedang mengembangkan produk, orang-orang mungkin akan sangat bersemangat untuk melihat hasilnya. Kemudian ketika kamu meluncurkan produk tersebut dan mengajak orang-orang yang telah mendaftar untuk mencoba, belum tentu mereka semua mau menggunakan dan menginginkannya.

Bangun hubungan yang erat dengan investor

Bangunlah hubungan yang kuat dengan investor kamu. Karena apabila kamu memiliki masalah yang pelik, mereka akan membantu memberikan solusi dan mempercayakan uang mereka.

Batasi apa yang bisa kamu berikan

Hal lain yang dapat membuat sebuah perusahaan gagal adalah berusaha memberikan semua layanan yang mereka pikir akan diinginkan pengguna. Saat Anda berbicara dengan pengguna atau konsumen, mereka tentunya akan menginginkan berbagai fitur tambahan dan kamu mungkin berpikir akan menarik perhatian lebih banyak pengguna jika menambahkan fitur-fitur tersebut.
Pada kenyataannya, itu semua tidak akan berjalan karena kamu tidak mungkin bisa menambahkan berbagai fitur dalam sekejap. Yang perlu kamu lakukan adalah membuat satu atau dua fitur utama yang berjalan secara maksimal, setelahnya kamu bisa mulai mengembangkannya.

Kalimat pitching kamu harus masuk akal

Rata-rata pitching memerlukan waktu yang singkat yaitu mulai dari 5 hingga 15 menit. Dengan waktu yang singkat tersebut, kamu harus bisa menyampaikan dan menjelaskan ide kamu dalam 2 atau 3 kalimat kepada investor maupun calon konsumen. Karena apabila tidak, kamu akan kehilangan banyak kesempatan.

Teman tidak selalu memberi masukan yang jujur

Teman dekat kamu biasanya tidak akan memberikan masukan yang benar-benar jujur karena mereka tentunya tidak ingin menjelek-jelekkan produk yang telah kamu buat. Jadi apabila kamu ingin mengumpulkan masukan yang benar-benar berguna dan jujur, ada baiknya menawarkan langsung ke orang-orang yang tidak kamu kenal sama sekali tapi mau mencoba produk kamu.

”Mendahulukan teknologi daripada memecahkan masalah” merupakan ide yang buruk

Akan sangat sulit apabila kamu tidak memiliki motivasi untuk memecahkan sebuah masalah. Karena kamu akan membuat sesuatu yang kurang bermanfaat. Jadi, mulailah dengan sebuah ide untuk memecahkan masalah dan kembangkan teknologi untuk memecahkan masalah tersebut. Akan tetapi, jangan lupa untuk membuat solusi yang memang diinginkan oleh banyak orang.

Jangan menggunakan jasa outsourcing secara berlebihan

Jangan pernah menggunakan jasa outsourcing untuk membuat fungsi utama dari produk kamu. Karena apabila produk kamu benar-benar bagus, kamu tidak akan bisa mendapat keuntungan secara penuh. Ini dikarenakan kamu adalah orang tengah yang tidak memiliki produk tersebut secara utuh.
Manfaatkan semaksimal mungkin fungsi dari tim kamu untuk mengembangkan produk yang tepat. Dengan demikian, kamu bisa mengurangi penundaan pengembangan produk sehingga startup kamu bisa berkembang dengan cepat.

Jangan mendirikan perusahaan dengan orang yang tidak kamu sukai

Terlepas dari kemampuan mumpuni yang dimiliki co-founder kamu, jika kalian tidak mempunyai hubungan yang baik, maka akan sulit menyelaraskan visi dan misi. Chemistry antara founder merupakan hal yang jauh lebih penting daripada kemampuan individu.
Tip sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hubungan dengan tim adalah dengan melakukan liburan atau bersenang-senang bersama. Dengan demikian, tim kamu akan semakin erat dan bisa mencapai tujuan startup kamu.

Belajar untuk memahami naluri kamu

Selalu yakin dan percaya dengan naluri kamu. Tidak hanya saat kamu memulai mendirikan startup, tapi juga saat kamu yakin untuk memutuskan menutup startup yang telah kamu dirikan.
Baca juga: 10 Buku Tentang Startup dan Entrepreneur yang Harus Saya Baca Tahun 2015
(Diedit oleh Lina Noviandari)

ABOUT KETUT KRISNA

Krisna merupakan penulis dari Bali dan sangat aktif dalam event-event startup. Ia juga sangat tertarik untuk mengulas tentang early stage startup. Kamu bisa menghubunginya melalui EmailTwitter, dan Facebook atau bertemu langsung jika berada di Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar