Kamis, 21 Desember 2017

Review Samsung Galaxy Note 8 – Smartphone Android Tercanggih di Akhir 2017


Samsung Galaxy Note 8 | Featured
Galaxy Note 8 merupakan usaha Samsung untuk menebus bencana di seri sebelumnya pada tahun 2016 lalu.  Dengan layar yang luas, spesifikasi papan atas, kamera ganda, hingga fitur-fitur eksklusif berkat stylus S-Pen, Galaxy Note 8 cukup pantas untuk disebut sebagai smartphone Android tercanggih di penghujung tahun 2017.
Tapi, tampaknya semua kecanggihan tersebut bukanlah untuk semua orang, bahkan bagi mereka yang mampu menebus harga normalnya di kisaran Rp12,5 juta sekalipun.

Pros

  • Desain elegan dan kokoh.
  • Layar Super AMOLED 6,3 inci.
  • Kamera ganda dengan fitur bokeh.
  • Performa high-end anti lemot.

Cons

  • Letak sensor sidik jari kurang nyaman.
  • Asisten virtual Bixby.
  • Mahal.
Samsung Galaxy Note 8 on a Stool | Photo

Desain

  • Mudah digenggam, kokoh, dan elegan.
  • Tombol Bixby di sisi kiri mudah tidak sengaja tertekan.
  • Letak sensor sidik jari di belakang perangkat sulit dijangkau.
Sejujurnya, Galaxy Note 8 nyaris sempurna pada genggaman pertama. Smartphone yang hadir dengan bahan metal dan lapisan kaca ini terlihat menawan, elegan, serta kokoh. Namun berkat lapisan kaca ini pula, tak butuh lama hingga sidik jari saya mulai membekas pada bagian belakang perangkat, serta membuatnya relatif licin saat digenggam.
Layar pada Note 8 mengusung desain InfinityEdge yang serupa dengan Galaxy S8 dan S8 Plus. Desain layar ini mampu meminimalkan bezel pada kedua sisi samping smartphone, membuat Samsung mampu menghadirkan layar lebih lebar tanpa memperbesar ukuran perangkat.
Berikut adalah keseluruhan fitur yang terdapat pada Note 8 di semua sisinya:
  • Depan: layar Super AMOLED 6,3 inci, lampu LED, kamera swafoto 8 MP, pemindai retina, earpiece speaker.
  • Belakang: kamera ganda 12 MP, lampu flash, sensor detak jantung, sensor sidik jari.
  • Sisi kanan: tombol power.
  • Sisi kiri: tombol pengatur volume suara, tombol asisten virtual Bixby.
  • Sisi bawah: slot USB tipe C, speakerjack earphone, stylus S-Pen.
  • Sisi atas: slot kartu SIM dan microSD.

Posisi tombol Bixby dan sensor sidik jari yang menyebalkan

Tombol khusus untuk mengakses Bixby terletak di bawah tombol pengatur volume suara. Hanya saja, penempatannya yang terkesan “tanggung” tersebut menuai masalah karena membuat saya sering tidak sengaja menekan tombol Bixby saat menggenggam perangkat.
Samsung memindahkan sensor sidik jari ke bagian belakang. Tidak seperti smartphone Android kebanyakan yang menempatkan sensor sidik jari mendekati titik tengah perangkat, posisi sensor tersebut persis di samping kamera ganda Note 8.
Note 8 nyaman digenggam dengan satu tangan, tapi sering kali butuh dua tangan untuk memakainya.
Posisi sensor sidik jari di Note 8 cukup menyulitkan saya untuk mengaksesnya, terlebih karena Note 8 memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibanding smartphone lainnya. Kaca yang melindungi lensa kamera jadi rentan terkena bekas sidik jari, tersapu oleh telunjuk saya yang meraba-raba mencari sensor.

Terlalu besar untuk satu tangan

Note 8 nyaman digenggam dengan satu tangan, tapi sering kali butuh dua tangan pada penggunaannya. Menelusuri konten Facebook atau Instagram bisa tetap bisa nyaman dengan satu tangan, tapi membutuhkan tangan satunya lagi untuk menyentuh tombol yang ada di bagian atas layar, atau mengetik pesan.
Guna mengatasi problem ini, Samsung telah menyediakan mode penggunaan satu tangan yang memperkecil cakupan layar. Mode ini memperkecil cakupan layar menjadi kurang dari setengahnya, sehingga mempermudah ibu jari pengguna untuk menjangkau keseluruhan tampilan layar.
Samsung Galaxy Note 8_Photo 4

Layar

  • Super AMOLED 6,3 inci dengan resolusi WQHD+ 2960 x 1440 piksel.
  • Ketajaman, saturasi, dan kontras layar tak perlu diragukan.
  • Rasio unik (18,5:9) relatif membuat pengguna sulit menjangkau tepi atas dan bawah layar.
Tak perlu diragukan lagi, Note 8 memiliki salah satu layar tercanggih yang bisa kamu temukan pada sebuah smartphone di penghujung tahun 2017. Samsung membekali Note 8 dengan layar Super AMOLED yang memiliki resolusi WQHD+ 2960 x 1440 piksel. Dengan kerapatan piksel mencapai 522 piksel per inci, teks ataupun gambar pada layarnya tampak sangat tajam.
Mengonsumsi konten visual dengan Note 8 terasa sangat memuaskan. Baik gambar pada Instagram ataupun video di YouTube terlihat besar, cerah, dan tajam. Pengalamanmu menonton video di layar dengan bezel minimalis terasa futuristis.

Boros daya di resolusi maksimal

Hanya saja, mendorong layar perangkat untuk mengeluarkan potensi maksimal memiliki konsekuensi tersendiri. Samsung secara default menyetel Note 8 pada resolusi Full HD+ 2220 x 1080 piksel untuk menghemat daya. Baru ketika kamu mengaktifkan mode Performance yang lebih haus baterai, kemampuan sebenarnya layar ini muncul.
Mengonsumsi konten visual dengan Note 8 terasa sangat memuaskan.
Saya pribadi hanya mengaktifkan resolusi maksimal layar untuk keperluan pengetesan. Dengan resolusi default pun, mata telanjang saya tidak bisa membedakan kerapatan piksel pada layar. Efek yang ditampilkan dari peningkatan resolusi ke WQHD+ terasa minimal, dan tidak memberikan dampak yang signifikan saat mengonsumsi beragam konten lewat Note 8.
Pendar cahaya yang dihasilkan layar ini sangat terang, bahkan sanggup untuk memberi tampilan yang jelas saat digunakan di bawah sinar matahari siang hari. Saya juga masih bisa melihat konten yang ditampilkan saat perangkat dimiringkan ke semua sisi, meski layar jadi sedikit menggelap dan kehilangan kontras.

Plus minus layar yang tinggi

Layar pada Note 8 juga memiliki rasio ukuran yang unik, yaitu 18,5:9. Ukuran rasio ini membuat layar perangkat memanjang secara vertikal, sehingga sulit menjangkau ujung atas atau bawahnya dengan satu tangan.
Meski demikian, layar memanjang ini membuat tampilan split screen dua aplikasi pada Note 8 jadi lebih nyaman dipandang, karena memiliki area yang lebih luas.

Tak boros meski terus menyala

Note 8 dilengkapi fitur layar yang selalu menyala, sehingga kamu bisa melihat jam atau notifikasi pada layar perangkat setiap saat. Fitur ini tidak terlalu boros baterai berkat layar jenis AMOLED.
Layar AMOLED hanya membutuhkan daya ketika piksel harus mengeluarkan warna selain hitam. Namun, bila kamu ingin mengirit daya semaksimal mungkin, ada baiknya fitur ini kamu matikan.
Samsung Galaxy Note 8 Foto_3


Software

  • Android 7.1.1 Nougat dengan kustomisasi antarmuka Samsung.
  • Tambahan fitur buatan Samsung tidak menurunkan performa perangkat.
  • Asisten virtual Bixby tidak berfungsi maksimal untuk pengguna Indonesia.
Samsung menyematkan beragam fitur ataupun aplikasi tambahan pada Android 7.1.1 yang menjadi OS Note 8. Meski dijejali dengan bloatware sekalipun, pengalaman pada kustomisasi Android bernama Samsung Experience pada Note 8 terasa sangat responsif, intuitif, dan nyaman digunakan.
Terdapat beragam hal yang bisa bisa dikustomisasi sesuai selera, mulai dari tema layar, tampilan ikon, ukuran teks, dan sebagainya. Berkat layarnya yang lebar, kamu bisa menyejajarkan lima ikon aplikasi dalam satu baris, serta mengatur letak-letak widget sesuai preferensi.
Dijejali dengan bloatware sekalipun, pengalaman pada kustomisasi Android bernama Samsung Experience pada Note 8 terasa sangat responsif, intuitif, dan nyaman digunakan.
Note 8 juga dibekali dengan fitur shortcut yang diakses dari samping layar. Fitur bernama Edge ini bisa diisi dengan barbagai aplikasi kamu pakai atau kontak untuk dihubungi, sehingga sangat mudah diakses dari mana pun. Kamu juga bisa memasangkan dua aplikasi sekaligus pada Edge untuk memunculkan tampilan split screen secara instan.

Beragam cara membuka layar kunci

Proses membuka layar kunci menjadi salah satu yang terasa effortless. Samsung menyediakan beragam pilihan cara untuk membuka layar kunci, antara lain:
  • Angka password
  • Sandi pola gambar
  • Kalimat unik yang diucapkan
  • Pemindaian sidik jari
  • Pemindaian retina mata
  • Identifikasi wajah
  • Menaruhnya di dekat perangkat lain yang memiliki Bluetooth.
Semua prosedur pembukaan layar kunci tersebut tidak berlaku eksklusif satu sama lain. Kamu bisa mengaktifkan beberapa atau bahkan semuanya, sehingga ada lebih dari satu cara untuk mengakses isi smartphone. Jadi bila kamu kesulitan mengakses sensor sidik jari saat perangkat diletakkan pada meja pun, kamu bisa memandangi smartphone saja untuk membuka layar kunci.
Samsung Galaxy Note 8 Photo 2

S Pen

  • Pengganti buku catatan saku yang sangat keren.
  • Multifungsi, dari sekadar mencatat hingga membantu penerjemahan.
  • Kebanyakan fungsi smartphone bisa diakses tanpa stylus.
Membahas Note 8 tidaklah lengkap bila belum menyinggung S Pen, stylus yang selalu ada pada seri Galaxy Note yang menjadi ciri khasnya. Samsung telah menjejalkan beragam fitur agar S Pen pada Note 8 benar-benar fungsional dan lebih dari sekadar gimmick.
Berkat S Pen, saya bisa meninggalkan buku tulis saku yang biasa saya bawa ke mana-mana.
S Pen dapat melakukan berbagai hal, mulai dari memberikan anotasi pada layar, menulis catatan singkat, menggambar, hingga memilih teks pada layar untuk diterjemahkan. Samsung bahkan melengkapi S Pen dengan sensor yang sensitif terhadap kekuatan tekanan, sehingga menjadikan goresan S Pen berubah-ubah sesuai seberapa kuat kamu menekan stylus.
Berkat S Pen, saya bisa meninggalkan buku tulis saku yang biasa saya bawa ke mana-mana. Bila ingin mencatat sesuatu, saya tinggal mengeluarkan stylus dari perangkat dan mencatat pada Note 8, bahkan pada kondisi layar terkunci sekalipun.

Terintegrasi menyeluruh di semua antarmuka perangkat

Integrasi stylus kepada perangkat pun telah menyeluruh. Kamu bisa menggunakan stylus pada aplikasi apa pun, baik sebagai pengganti jari, atau berinteraksi langsung dengan konten pada layar. Terdapat juga fitur untuk mengidentifikasi tulisan tangan, hingga perekam layar agar proses goresanmu dengan stylus bisa direkam dalam bentuk GIF untuk dikirim melalui pesan instan.
Stylus pada Note 8 tidak mengonsumsi daya, jadi bisa digunakan setiap waktu saat smartphone masih menyala. Bila kamu khawatir kehilangan pun, Note 8 akan mengeluarkan bunyi peringatan bila mendeteksi stylus berada cukup jauh (sekitar dua meter) dari perangkat.
Secara keseluruhan, S Pen memiliki fungsi yang cukup fungsional. Mengenai apakah fitur tambahan tersebut sesuai dengan harga perangkat yang lebih mahal dibanding Galaxy S8 Plus, itu tergantung kebutuhanmu.
Samsung Galaxy Note 8 Dual Camera | Photo
Sumber: CNet

Kamera

  • Sensor 12 MP pada lensa wide angle f/1.7 dan zoom f/2.4, serta 8 MP untuk kamera selfie.
  • Terdapat fitur bokeh yang membuatnya mirip kamera profesional.
  • Mode pengambilan video masih perlu disempurnakan lagi.
Tak ingin ketinggalan tren kamera ganda yang marak pada smartphone high-end belakangan ini, Samsung ikut melengkapi Galaxy Note 8 dengan dua lensa yang memiliki jarak fokus berbeda. Lensa pertama memiliki jarak fokus lebar dengan diafragma besar mencapai f/1.7. Lensa kedua memiliki jarak fokus yang lebih jauh, setara dua kali perbesaran lensa pertama, dan memiliki bukaan f/2.4.
Lensa lebar yang menjadi kamera utama Note 8 mampu menangkap gambar dengan jelas, detail, dan penuh warna. Beragam objek yang terpampang dalam gambar tampak memesona, tak akan mempermalukanmu bila langsung diunggah ke Instagram.
Masjid Abdul Gofur | Photo
Warna cat pada masjid dan biru langit tampak cerah memesona.
Singapore Skylines | Photo
Note 8 cukup mampu mempertahankan detail pada objek gelap di kondisi kontras tinggi.
Samsung juga menyediakan mode Pro, di mana kamu bisa menyesuaikan sejumlah parameter dalam pengambilan gambar. Kamu bisa mengatur shutter speedaperture, dan sebagainya, demi memperoleh gambar yang sesuai dengan keinginanmu.

Efek bokeh bak kamera profesional

Lensa kedua tak hanya berfungsi untuk memperbesar tampilan objek foto saja, tapi juga memiliki trik khusus untuk memperoleh efek bokeh yang biasanya hanya bisa didapat bila menggunakan kamera profesional. Cara kerja Note 8 untuk menghadirkan efek bokeh ini pun mirip dengan yang terjadi pada iPhone.
Meski tidak sempurna, efek bokeh yang dihasilkan Note 8 tidak terlalu kentara apabila dilihat secara sekilas.
Saat sensor pada lensa kedua mengambil gambar, sensor pada lensa pertama bekerja untuk mengidentifikasi apa yang menjadi objek foto utama dan mana yang merupakan latar. Hasil analisis sensor pertama kemudian dijadikan dasar software Note 8 untuk memberi efek bokeh pada latar dengan memburamkannya, sambil menjaga objek foto utama tetap terlihat tajam.
Cat No Blur | Photo
Photo dengan lensa zoom biasa tanpa efek bokeh

Foto dengan efek bokeh
Karena efek bokeh ini dihasilkan oleh software, maka akurasi keburamannya tidaklah sesempurna efek serupa yang dihasilkan oleh lensa kamera profesional. Bila diteliti secara detail, software pada Note 8 terkadang kesulitan membedakan ujung rambut, telinga, atau bahkan badan objek, dan ikut memburamkannya. Di sisi lain, berkat software ini pula, kamu bisa mengatur seberapa intens efek bokeh yang dihasilkan secara leluasa, hanya dengan menggeser-geser slider pada antarmuka smartphone.
Meski tidak sempurna, efek bokeh yang dihasilkan Note 8 tidak terlalu kentara apabila dilihat secara sekilas. Lebih hebatnya lagi, software ini pun mampu memberikan efek bokeh dengan intensitas berbeda pada benda-benda dalam latar sesuai jaraknya dari objek fokus.

Performa minim cahaya cukup memuaskan

Kedua lensa ini juga telah hadir dengan stabilisator optik untuk meredam guncangan saat mengambil gambar. Berkat stabilisator ini, foto yang dihasilkan bisa senantiasa tajam meski terdapat guncangan minor pada tangan. Fitur ini sangat terasa manfaatnya saat mengambil gambar dengan lensa kedua, atau pada kondisi minim cahaya.
Haji Lane | Photo
Foto yang diambil pada malam hari. Fitur OIS membantu gambar tetap terlihat tajam meski diambil dengan shutter speed lambat.
Pengambilan gambar pada kondisi minim cahaya bisa tampak menawan, asalkan objek foto yang diambil relatif dalam keadaan diam. Pada kondisi ini, kamera pada Note 8 cenderung mengambil shutter speed lambat, sehingga objek yang bergerak-gerak akan tampak berbayang.
Lensa depan yang dilengkapi sensor 8 MP juga tidak kalah bagus dengan kamera ganda di belakangnya. Gambar yang diambil untuk berswafoto tampak terang dan tajam, seakan diambil dengan kamera utama pada smartphone kebanyakan.

Pengambilan video masih bisa lebih baik lagi

Fitur video pada Note 8 juga cukup baik, meski tidak sebagus pengambilan gambar statis. Kamera dapat merekam dengan resolusi maksimal 4K pada 30 fps, serta sanggup merekam video dengan efek gerakan lambat berkat kemampuan shooting 240 fps pada resolusi 720p.
Meski mengusung kemampuan auto focus, saya mendapati Note 8 terkadang kesulitan menentukan objek yang menjadi fokus pada kondisi minim cahaya. Hasil videonya pun sesekali “bernafas”, mencari-cari objek untuk menempatkan fokus, saat di luar ruangan dengan cahaya terang sekalipun.
Terdapat juga fitur hyperlapse yang dapat dipercantik dengan teknologi VDIS (Video Digital Image Stabilization). Gambar hyperlapse yang kamu buat dalam keadaan tergoyang-goyang pun bisa tampak lebih halus berkat teknologi ini. Meski terdengar menjanjikan, hasil tiga kali pengetesan saya menunjukkan bahwa fitur ini masih bisa disempurnakan lagi dengan pembaruan software di masa depan.
Samsung Galaxy Note 8 Foto 6
Isi kemasan Samsung Galaxy Note 8

Performa

  • Sanggup bertahan selama satu hari pemakaian normal.
  • Mampu melibas game berat serta menjalankan multitasking tanpa masalah.
Tak ingin mengulang bencana yang terjadi pada Note 7, Samsung memperkecil ukuran baterai pada Note 8 menjadi “hanya” 3.300 mAh. Meski demikian, saya tetap bisa menggunakannya sepanjang hari tanpa masalah tanpa harus mengisi dayanya di pertengahan hari.
Saat dites, Note 8 mampu menayangkan video YouTube dalam kualitas Full HD nonstop sambil terus memperbarui email dan pesan-pesan dalam aplikasi percakapan instan selama kurang lebih delapan jam.
Menjalankan game mobile yang berat pun terasa enteng dengan Note 8.
Pengisian daya Note 8 tergolong cepat, karena telah mendukung fitur Quick Charge. Saya bisa mengisi daya dari kosong hingga penuh dalam waktu 1,5 jam emnggunakan charger dalam paket pembelian. Smartphone ini juga mendukung fitur pengisian daya nirkabel, tapi alat pengisi dayanya dijual terpisah.

Anti lemot meski “disiksa”

Smartphone ini diperkuat cip Samsung Exynos 8895 octa-core yang memiliki performa menyerupai Galaxy S8. Kemampuan GPU-nya pun termasuk papan atas, dengan skor yang saya peroleh sebesar 171.410 pada Antutu Benchmark. Selain itu, Note 8 juga dibekali 6 GB RAM untuk menunjang aktivitas multi-tasking yang mumpuni.
Benchmark Comparison Note 8 According to Geekbench 4 | Screenshot
Benchmark Test Note 8 Geekbench 4 and Antutu | Screenshot
Menjalankan game mobile yang berat pun terasa enteng dengan Note 8. Saya tidak mengalami kendala apa pun ketika menjalankan beberapa game kelas berat Asphalt Xtreme atau Vainglory. Note 8 mampu melibas semuanya tanpa mengalami penurunan frame rate, meski suhu perangkat sedikit menghangat setelah memainkannya beberapa saat.

Modem portabel anti percikan air

Memfungsikan Note 8 sebagai modem portabel pun bukan masalah. Saya sempat menggunakannya untuk terhubung ke empat perangkat sekaligus, yaitu laptop, tablet, dan dua smartphone lain. Semua perangkat tersebut saya setel untuk streaming video HD secara bersamaan, dan Note 8 mampu memanggul beban keempat perangkat itu dalam mode hotspot tanpa masalah.
Terkena percikan air saat hujan pun bukan masalah bagi Note 8. Samsung telah mendesain perangkat ini agar tahan air dan debu, hingga berhasil memperoleh sertifikasi IP68.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar